Tanggap Bencana Alam, Pemerintah Salurkan Rp 2,1 Triliun dari APBN 2018

Sebanyak Rp 683,6 miliar dialokasikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk bantuan stimulan rumah tangga usal bagi 23.105 unit tahap pertama.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Okt 2018, 12:29 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Sepanjang tahun ini, pemerintah telah merogoh kocek dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018 (APBN 2018) sebesar Rp 2,1 triliun untuk memberikan bantuan kepada korban bencana alam di Indonesia.

Selain uang jaminan hidup, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Pemerintah Pusat berkomitmen untuk memulihkan kembali kehidupan sosial ekonomi warga pasca bencana yang dilakukan dalam berbagai bentuk.

Itu diwujudkan baik secara fisik dan non fisik, materi dan non materi, serta di berbagai bidang seperti keselamatan, kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, dan pemberian lapangan kerja atau usaha ekonomi.

"Hingga saat ini, pemerintah telah membelanjakan anggaran dari Cadangan Bencana Alam dalam APBN 2018 sebesar Rp2,1 triliun," ungkap Sri Mulyani dalam pernyataan tertulis, Senin (8/10/2018).

Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 683,6 miliar dialokasikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk bantuan stimulan rumah tangga usal bagi 23.105 unit tahap pertama, serta bantuan logistik dan operasi tanggap darurat.

Saat ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan BNPB sedang menyelesaikan penganggaran untuk bantuan stimulan perbaikan rumah tahap II untuk 19.112 unit rumah.

Sebanyak lima kementerian antara lain Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), juga turut menyalurkan dana senilai Rp 711 miliar.

"Penyaluran atau pembayaran bantuan-bantuan tersebut dilakukan secara transparan dan akuntabel, sehingga bila ada permasalahan, agar dibahas dan diselesaikan dengan baik berlandaskan sikap saling bantu yang konstruktif," ujar Sri Mulyani.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.


Delegasi IMF-World Bank Bakal Donasi untuk Lombok dan Palu

Simbol Pertemuan IMF-World Bank Group 2018 di Bali. Dok: Istimewa

Rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Nusa Dua dimulai hari ini. Tercatat dari data Bank Indonesia peserta pertemuan tahunan ini telah mencapai lebih dari 13 ribu orang mulai dari pejabat negara hingga para pengusaha.

Selain membahas berbagai isu, pertemuan yang akan berlangsung kurang lebih satu minggu ini juga akan menyisipkan agenda donasi untuk korban bencana gempa bumi di Lombok, Palu dan Donggala.

Ketua Task Force Bank Indonesia utk IMF-WB Annual Meetings 2018 di Bali Peter Jacobs mengatakan donasi ini bukan inisiatif dari Indonesia, melainkan dari para peserta itu sendiri.

"Soal Palu negara-negara ini punya concern besar jadi mereka juga lihat indonesia ini negara besar, negara yang mampu meng-handle acara sebesar ini ditengah situasi yang memang sedang banyak masalah gempa di Lombok dan juga gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, jadi para peserta sendiri merasa juga ada keterpanggilan untuk memberikan," kata Peter di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10/2018).

Donasi ini, dikatakan Peter akan disponsori oleh salah satu bank. Adapun bentuk donasi yang akan dilakukan adalah dengan penjualan secangkir kopi.

Nantinya di setiap acara pertemuan akan ada penjualan kopi, di mana setiap kopi dihargai antara Rp 100 ribu-150 ribu per cup. Hasil penjualan ini akan didonasikan bagi korban bencana di Lombok, Palu dan Donggala.

"Namun kita juga push supaya ada orang yang memberikan ini bukan disponsori saja kita memberikan kesempatan siapa yang mau berbuat sesuatu, silakan," pungkas Peter.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya