Liputan6.com, New York - Majalah bisnis Forbes baru saja merilis daftar 400 orang terkaya di AS. Beberapa merupakan hasil dari warisan keluarga dan beberapa membangun kesuksesannya sendiri dari nol.
Uniknya, 5 orang terkaya dari hasil usaha sendiri ini juga merupakan 5 orang terkaya di Amerika Serikat, bahkan di dunia. Kelima pengusaha sukses ini berasal dari berbagai latar belakang bisnis seperti teknologi, finansial dan investasi.
Dilansir dari Forbes, berikut daftar lima orang terkaya di AS atas usaha yang dibangun sendiri.
Baca Juga
Advertisement
1. Jeff Bezos
Jeff Bezos adalah orang terkaya nomor satu di dunia. Kesuksesannya raksasa e-commerce Amazon yang ia dirikan pada 1994 membuatnya berharta total USD 160 miliar atau setara Rp 2.438,65 triliun.
Kesuksesannya ini tak lepas dari kegigihannya melewati masa sulit. Saat berusia 16 tahun, Bezos sempat bekerja di McDonald’s. Ia juga pernah menjual buku online di garasi rumahnya, yang kemudian menjadi tempat bermulanya perusahaan yang membawanya pada kesuksesan.
Ketertarikan Jeff Bezos dengan perjalanan antariksa membuatnya mendirikan perusahaan transportasi ke luar angkasa, Blue Origin. Saat ini, perusahaan tersebut tengah mengembangkan roket yang bisa melayani perjalanan ke luar angkasa.
September lalu, Jeff Bezos mengumumkan yayasan amalnya Bezos Day One Fund untuk membantu keluarga tunawisma.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
2. Bill Gates
Siapa yang tak kenal sosok Bill Gates, pendiri perusahaan teknologi ternama Microsoft. Gates mendirikan Microsoft bersama Paul Allen pada 1975. Keberhasilan Microsoft membuat Bill Gates mendapat gelar orang terkaya empat tahun berturut-turut dari 2013 sampai 2017.
Saat ini, kekayaan total Bill Gates mencapai USD 97 miliar atau Rp 1.478, 72 triliun. Selain kesuksesannya, Bill Gates juga dikenal sebagai sosok yang murah hati. Ia mendonasikan hampir seluruh sahamnya di Microsoft, menyisakan hanya 1,3 persen saham yang tercatat atas namanya.
Selain itu, Bill dan istrinya Melinda Gates juga medirikan organisasi amal Bill & Melinda Gates Foundation. Organisasi yang bergerak di bidang kesehatan merupakan yayasan amal privat terbesar di dunia.
Advertisement
3. Warren Buffet
Dikenal sebagai ‘peramal dari Omaha’ (Oracle of Omaha), Warren Buffet merupakan salah satu investor paling sukses di dunia. Perjalanannya dalam dunia pasar modal dimulai pada saat ia masih kecil. Pada usia 11 tahun, Warren Buffet sudah mulai membeli saham dengan uang sakunya.
Kekayaan total Buffet mencapai USD 88,3 miliar atau Rp 1.346,55 triliun. Perusahaan konglomerasi yang didirikannya, Berkshire Hathaway, saat ini memiliki lebih dari 60 perusahaan, salah satunya produsen es krim Dairy Queen dan produsen baterai Duracell.
Serupa dengan Bill Gates, Warren Buffet berjanji akan mendonasikan 99 persen kekayaannya. Hingga kini, Buffet telah mendonasikan USD 35 miliar atau Rp 533,7 triliun, yang sebagian besar ia amalkan kepada yayasan amal temannya, Bill & Melinda Gates Foundation.
Pada 2010, ia dan Bill Gates mendirikan Giving Pledge, mengajak para miliarder untuk mendonasikan separuh dari kekayaan mereka untuk amal.
4. Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg mengubah dunia lewat media sosial yang didirikannya, Facebook. Jejaring sosial yang identic dengan warna birru itu didirikan di kamar asrama Harvard saat ia masih berusia 19 tahun. Kini, Zuckerberg memiliki kekayaan senilai USD 61 miliar atau Rp 930,48 triliun.
Beberapa waktu lalu, Facebook diserang kasus penyalahgunaan data dan digugat atas pelanggaran privasi. April lalu, Zuckerberg bersaksi selama dua hari di hadapan Kongres AS terkait kasus ini.
September lalu, Facebook kembali tertimpa masalah dimana sebanyak 50 juta akun facebook diretas.
Advertisement
5. Larry Ellison
Larry Ellison merupakan pendiri firma perangkat lunak Oracle. Perusahaan yang ia dirikan pada 1977 membuat menjadi orang terkaya di AS kelima dengan total kekayaan USD 58,4 miliar atau Rp 890, 36 triliun.
Larry Ellison memiliki kesamaan dengan dua tokoh perusahaan teknologi ternama, Bill Gates dan Steve Jobs. Ketiganya tidak memiliki gelar sarjana. Larry sendiri tidak bisa menyelesaikan kuliahnya karena masalah biaya.
Namun hal ini tidak membuatnya menyerah. Sebagai pengganti, Larry mengambil kursus komputer. Ia kemudian menangani proyek database untuk CIA. Kode dari proyek inilah yang kemudian menginspirasinya untuk memberi nama perusahaannya Oracle.
Pada Mei 2016, Larry memberikan USD 200 juta atau Rp 3 triliun kepada University of Southern California untuk pengembangan pusat perawatan kanker. (Felicia Margaretha)