PKB: Sosok Ma'ruf Amin sebagai Ahli Ekonomi Akan Lebih Dieksplorasi

Ketum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, selain ekonomi, Ma'ruf Amin juga ahli di bidang sumber daya manusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Okt 2018, 14:08 WIB
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin usai menggelar pertemuan dengan istri Gus Dur, Sinta Nuriyah di Ciganjur, Jakarta, Rabu (26/9). Ma'ruf Amin juga meminta restu kepada keluarga Gus Dur berkaitan perhelatan Pilpres 2019. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan bakal ada gebrakan untuk cawapres nomor urut 1 Ma'ruf Amin. Sosoknya sebagai ekonom bakal lebih digali.

"Kiai Ma'ruf akan kita explore (eksplorasi) kompetensinya selama ini ahli ekonominya kurang diexplore, beliau kan ahli ekonomi," kata Muhaimin di kompleks Parlemen, Jakarta Selatan, Senin (8/10/2018).

Pria yang kerap disapa Cak Imin ini mengatakan, selain ekonomi, Ma'ruf Amin juga ahli di bidang sumber daya manusia. Pekan depan, tim kampanye bakal lebih mengedepankan dua kompetensi Ma'ruf tersebut.

"Dua hal ini dalam waktu minggu depan, kemampuan beliau tentang ekonomi. Kemampuan tentang pembangunan SDM ini akan kita paparkan," ucapnya.

Selain di lumbung suara Islam, Ma'ruf Amin akan juga diplot untuk merebut segmen lainnya. Cak Imin sendiri yang bakal memimpin.

"Saya mewakili Kiai Ma'ruf di seluruh berbagai tempat di daerah tengah dalam langkah merebut segmen baru," pungkas Cak Imin.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.


Survei SMRC

Sebelumnya, hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) menyebut, elektabilitas capres dan cawapres Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin unggul atas calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Untuk simulasi dua pasangan, Jokowi-Ma'ruf Amin 60,4 persen dan Prabowo-Sandiaga 29,8 persen. Sementara 9,8 persen tidak menjawab," ujar Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan di Kantor SMRC, Menteng, Minggu 7 Oktober 2018

Djayadi mengatakan, pengaruh sosok cawapres tidak begitu besar terhadap hasil elektabilitas para paslon. Dari hasil head to head Jokowi dan Prabowo, Jokowi meraih 60,2 persen sementara yang memilih Prabowo 28,7 persen

"Cawapres tidak punya efek signifikan terhadap elektabilitas pasangan capres," kata dia.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya