Kontroversi Topi Pilihan Melania Trump Saat Kunjungi Kenya, Apa Itu?

Melania Trump mengunjungi Kenya tanpa didampingi suaminya, Donald Trump. Saat bersafari, ia mengenakan topi yang belakangan menuai kontroversi.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 08 Okt 2018, 15:31 WIB
Melania Trump tampil dengan busana safari dan topi yang mengundang kontroversi (dok. Instagram @Flotus/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Tanpa didampingi suami, Donald Trump, ibu negara Amerika Serikat, Melania Trump berkunjung ke Kenya, pekan lalu. Pada Jumat sore, 5 Oktober 2018, mantan model itu mengawali lawatan dengan bersafari di Taman Nasional Nairobi.

Di sana, Melania sempat memberi susu pada seekor bayi gajah. Ia juga melihat abu hasil pembakaran gading gajah yang diperoleh dari perburuan. Kunjungan kali itu dilakukan sebagai bentuk dukungan penolakan jual beli gading gajah.

Dilansir Instyle.com, ibu negara tampil mengenakan kemeja putih, celana khaki yang berpadu dengan ikat pinggang cokelat, serta sepatu bot selutut. Melengkapi penampilannya, Melania Trump menggunakan topi safari atau pith helmet untuk menutupi rambut panjangnya yang digerai.

Penampilannya mengingatkan pada tokoh Rudyard Kliping. Namun, topi itu pula yang menuai kontroversi. Dikutip dari The New York Times, Senin (8/10/2018), topi itu merupakan simbol eksploitasi Afrika oleh kolonial pada awal abad 19.

Pengamat politik Universitas California, Kim Yi Dionne, menyebut pemilihan busana Melania menunjukkan sinyal pemahaman perempuan 48 tahun tersebut perihal Afrika saat ini. "Itu melelahkan, kuno, dan tidak akurat," ucapnya.

Bila kunjungan panjangnya ke Afrika bertujuan untuk membangun hubungan baik, pemilihan busana Melania Trump dinilai berdampak sebaliknya. Apalagi, Donald Trump sempat berkomentar buruk tentang Afrika sebelum ini.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya