Cari Korban Gempa, Ekskavator Buatan Pindad Akan Dikirim ke Palu

Saat ini alat berat tersebut dalam proses pengiriman dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Okt 2018, 16:00 WIB
Pandangan udara Perumnas Balaroa yang rusak dan ambles akibat gempa bumi Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10). Berdasarkan data Lapan, dari 5.146 bangunan rusak sebanyak 1.045 di antaranya Perumnas Balaroa yang ambles. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengirim alat berat jenis ekskavator untuk membantu pencarian korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, yang masih tertimbun reruntuhan bangunan.

Sekretaris Perusahaan PT Pelita Air Alicia Irzanova mengatakan, ‎ekskavator yang akan dikirim ke Palu diproduksi oleh PT Pindad (Persero). Pengiriman rencananya akan berlangsung pada Selasa (9/10/2018).

Saat ini alat berat tersebut dalam proses pengiriman dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. "Sedang disiapkan pengiriman satu unit ekskavator dari Pindad ke Palu," kata Alicia, saat ditemui di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (8/10/2018).

Dalam pengiriman ekskavator tersebut, Pelita Air sebagai anak usaha PT Pertamina (Persero) berperan sebagai koordinator kerja sama operasi pengiriman bantuan bencana gempa dan tsunami ke Palu.

"Ini persiapan proses menaikkan ekskavator milik Pindad, kerja sama operasi‎ pengiriman," tuturnya.

Ekskavator tersebut akan dikirim menggunakan pesawat Airbush A‎400 milik Royal Air Force Malaysia. Pesawat tersebut sebelumnya telah mengirim mobil tangki pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) berkapasitas 1.600 liter. Mobil tersebut untuk membantu kelancaran penyaluran BBM di Palu dan sekitarnya.

‎"Sebelumnya telah mengirim mobil tangki kapasitas 16 ribu liter dari Jakarta langsung ke Palu pakai Airbush A400," dia menandaskan.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.


IMF Ikut Beri Bantuan buat Korban Gempa Lombok

Berikut aksi kemanusiaan yang bantu penyembuhan trauma gempa di Lombok. (Foto: Dok. K-Link)

Rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 diawali dengan berbagai kegiatan solidaritas untuk Indonesia. Salah satunya adalah kepedulian kepada masyarakat Lombok yang terkena bencana gempa.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, berkunjung ke Lombok bersama Menko Maritim, Luhut Panjaitan, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dalam kegiatan "Solidarity for Lombok" yang dilaksanakan hari ini, Senin (08/10).

Dalam kunjungan kali ini, dilakukan penyerahan bantuan untuk Lombok. Bank Indonesia menyerahkan bantuan rehabilitasi bangunan lima masjid dan dua sekolah, serta sarana-prasarana kepada di wilayah Lombok Barat, Lombok Utara dan Mataram.

Sementara Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan menyerahkan sumbangan penanggulangan bencana dan baju seragam untuk dua sekolah dasar di Lombok. Tak ketinggalan, Managing Director IMF menyerahkan bantuan dari manajemen dan staf IMF, yang ingin ikut meringankan beban masyarakat Lombok.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa bantuan ke Lombok kali ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh Bank Indonesia. Sejak awal, Bank Indonesia turut hadir dengan penyediaan kebutuhan-kebutuhan pokok pada masa tanggap darurat.

"Di masa awal pemulihan, BI membantu melakukan pembangunan rumah dan tempat ibadah sementara, posko pusat informasi dan wadah konseling bagi warga," kata Perry.

Bank Indonesia pun telah melaksanakan pemberian bantuan trauma healing untuk anak-anak yang terkena dampak gempa Lombok, dengan menghadirkan tenaga medis dan psikolog anak.

"Selanjutnya, untuk mendukung pemulihan aktivitas masyarakat setempat, dalam waktu dekat akan disiapkan bantuan bagi UMKM yang terkena dampak gempa," imbuhnya.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya