BNPB: 22 Guru Jadi Korban Tewas Gempa di Palu-Donggala

Kemendikbud menghadapi kesulitan memulihkan kegiatan pendidikan di Palu dan Donggala.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 08 Okt 2018, 15:53 WIB
Begini Penampakan Kota Palu Pascagempa dan Tsunami dari Atas (Foto: Kementerian kelautan dan Perikanan)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis jumlah korban meninggal Palu-Donggala, Sulawesi Tengah per-siang hari ini sebanyak 1.948. Dari jumlah itu, terdapat 22 pengajar di Palu-Donggala.

"Guru meninggal 22, siswa juga sebanyak 22 korban meninggal," ujar Kepala BNPB Willem Rampangilei dalam jumpa pers di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (8/10/2018).

Willem mengatakan, sebanyak 14 guru yang diduga masih hilang serta dua masih dalam tahap perawatan. Untuk siswa hilang sebanyak 33 dan satu masih dalam tahap perawatan.

Menurut Willem, kini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah mengupayakan agar kondisi pendidikan di Palu-Donggala pulih. Perhari ini, Kemendikbud berusaha mengaktifkan dunia pendidikan di Palu-Donggala.

"Namun karena banyak guru yang trauma, termasuk juga banyak orang tua murid yang juga trauma dan melarang anaknya bersekolah," kata dia.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.


Datangkan Relawan

Lantaran ada beberapa guru yang trauma, menurut Willem, Kemendikbud tengah mengupayakan untuk mendatangkan relawan pengajar untuk memulihkan dunia pendidikan di Palu-Donggala.

"Tambahan pengajar sedang diupayakan. Perlu diketahui juga banyak guru yang dari luar Palu. Sekarang sudah diimbau untuk segera kembali ke Palu dalam ranggka memulihkan kondisi ekonomi," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya