Jejaring Grup Facebook Pelajar Penyuka Sesama Jenis Tersebar di Luar Garut

Polisi langsung menerjunkan tim khusus untuk memburu admin penyebar grup medsos anggota penyuka sesama jenis pelajar di Garut, Jawa Barat itu.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 09 Okt 2018, 03:02 WIB
Kapoles Garut AKBP Budi Satria Wiguna saat rilis kasus di Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut Sejak pertama kali muncul akun media sosial (medsos) Facebook penyuka sesama jenis atau gay di Garut, Jawa Barat, kepolisian resort Garut, langsung melakukan penyelidikan awal keberadaan akun tersebut.

"Bicara anggota ternyata tidak hanya Garut, tapi juga ada dari seputaran tetangga garut, seperti Bandung, Bogor, Jakarta bahkan sampai ada dari luar Jabar anggotanya," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, Senin, 8 Oktober 2018.

Menurut Budi, kemunculan akun bermasalah itu langsung mendapatkan reaksi luas masyarakat, lembaganya langsung menerjunkan tim ke lapangan untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan. "Kita lihat apakah kelompok itu terorganisir atau liar," kata dia.

Hingga kini, ujar dia, lembaganya masih fokus melakukan penyidikan, sehingga belum diketahui pasti apa sebenarnya aktivitas anggota akun tersebut lakukan. "Belum tahu (motif), tapi kalau tidak didalami kan bahaya juga, mungkin saja ada kelompol yang menciptakan suasana atau cipta kondisi," papar dia.

Namun meskipun demikian, lembaganya berharap agar masyarakat tetap tenang, tidak terprovokasi dengan munculnya akun tersebut. "Kami pun akan berkoordinasi dengan MUI untuk melakukan pembinaan, termasuk lembaga lainnya untuk melakukan hal serupa," kata dia.

Sementara itu, Ketua MUI Garut Sirojul Munir mengingatkan semakin beraninya kelakuan penyuka sesama jenis muncul di tengah masyarakat, bisa mendatangkan azab Tuhan yang sangat pedih. "Allah SWT akan melaknat mereka, bahkan menghancurkan kelompok gay itu," ujarnya.

Menurutnya, perilaku menyimpang para anggota gay cukup memprihatinkan dan meresahkan masyarakat Garut. "Ini jelas sangat membahayakan," ujarnya.

Untuk itu, lembaganya meminta pemerintah daerah segera membentuk tim khusus untuk menangani ini, sehingga bisa menghentikan aktivitas mereka. "Di medsos itu kan anggotanya sekitar 2.000 orang, tapi ada juga yang lapor jumlahnya lebih dari 3.000 orang," kata dia geram.

Tidak hanya itu, lembaganya meminta orangtua untuk mengawasi perilaku buah hatinya, agar tidak terjerumus pergaulan bebas. "Bagaimana bisa menciptakan Garut bertakwa sementara generasi mudanya bejat moral kayak begitu," ujar dia berang.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya