Liputan6.com, Garut - Warga Garut, Jawa Barat, dibuat resah dengan adanya grup pertemanan di media sosial yang mendeskripsikan diri sebagai kaum penyuka sesama jenis. Yang lebih meresahkan, anggota grup mayoritas adalah pelajar SMP dan SMA yang jumlah anggotanya lebih dari 2.000 orang.
Keberadaan grup ini membuat masyarakat Garut merasa terganggu. Apalagi Garut selama ini dikenal sebagai kota agamis.
Advertisement
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut juga mengaku kaget dan prihatin. Pihaknya akan segera mengambil langkah bersama pemerintah agar peristiwa ini tidak berkelanjutan.
"Sebenernya gay ini penyakit yang bisa diobati. Disinilah peran orangtua sangat dibutuhkan untuk kasus ini," kata Ketua MUI Kabupaten Garut KH Sirodjul Munir, Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (9/10/2018).
Peran orangtua dirasa sangat penting untuk mengawasi pergaulan anak. Apalagi, anggota grup penyuka sesama jenis ini sebagian besar adalah anak-anak usia sekolah. (Rio Audhitama Sihombing)