Ratusan Ton Bantuan untuk Korban Gempa Palu Masih Tertahan di Kendari

Sejumlah kendala menyebabkan bantuan korban gempa Palu masih menumpuk di Kendari.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 09 Okt 2018, 17:01 WIB
Ratusan bantuan logistik tsunami Palu masih tertahan di Kendari. (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Sekitar 170 ton logistik asal Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk korban bencana gempa dan tsunami yang menerjang Palu-Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah, masih mengendap di Pangkalan Udara (Lanud) Haluoleo TNI Angkatan Udara. Jumlah sebanyak ini, dikumpulkan puluhan elemen masyarakat dan pemerintah dari penjuru Sultra.

"Hingga Selasa (9/10/2018) belum ada pesawat Hercules yang akan mengangkut logistik," ujar Komandan Lanud Halu Oleo, Kolonel Pnb Nana Resmana, Selasa (9/10/2018).

Logistik untuk korban gempa Palu yang sementara tertahan di bandara, seperti pakaian bekas, selimut, makanan, dan obat-obatan. Meskipun sudah dipaketkan dalam kardus dan plastik, tetapi harus dibawa secepatnya menuju Kota Palu.

Sekitar 36 ton logistik sudah disalurkan via udara dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU. Jumlah sebanyak ini diangkut dalam tiga tahap.

"Selama tiga tahap diangkut pesawat. Jumlah pesawat belum cukup untuk menghabiskan sumbangan warga Kota Kendari dan Sulawesi Tenggara," ujar Kolonel Pnb Nana Resmana.

Nana Resmana mengatakan, sejak pekan lalu, pesawat Hercules berukuran sedang milik TNI AU sudah berusaha maksimal. Tahap pertama dan kedua, berhasil mengangkut 21 ton. Kedatangan terakhir pesawat Hercules di Kota Kendari pada Senin, 8 Oktober 2018, berhasil mengangkut 15 ton logistik.

"Selasa (9/10/2018) akan ada dua pesawat yang akan datang di Kendari, khusus untuk angkut bantuan ini," ujar Danlanud.

Danlanud mengakui, keterbatasan Bandara Udara Sis Al Jufri Palu menjadi alasan sejumlah pesawat komersial belum terlalu leluasa mendarat.

"Kita upayakan, secepatnya bisa mengirim semua logistik dalam waktu dekat," ujarnya.

Sementara itu, puluhan jurnalis Kota Kendari ikut ambil bagian membantu korban bencana alam Sulawesi Tengah. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kendari melibatkan Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Kendari berhasil mengumpulkan 94 kantong darah untuk dibawa menuju Palu, Sulawesi Tengah.

"Kita ajak PMI, jumlahnya tidak seberapa namun kami harap bisa membantu karena darah sangat dibutuhkan saat ini di Palu, selain ini masih ada sejumlah agenda lainnya," ujar Ketua Panitia, Suwarjono, beberapa waktu lalu.

Ketua AJI Kendari, Zainal A Ishaq, juga menghimpun sejumlah anggotanya untuk membuat dan memasarkan baju kaus yang motifnya didesain khusus bagi korban bencana alam Sulawesi Tengah. Hasil penjualan dari ratusan lembar baju kaus ini akan didonasikan untuk korban gempa.

"Saat ini, sudah banyak yang memesan. Kami harap, semua bisa bersatu padu untuk memulihkan bencana Palu-Donggala-Sigi. Itu langkah terbaik saat ini," ujarnya.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya