Jumlah Korban Meninggal Gempa dan Tsunami Palu Donggala Jadi 2.010 Orang

Sutopo menjelaskan, kebanyakan korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa dan tsunami Palu. Mereka semua telah dimakamkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Okt 2018, 14:35 WIB
Pandangan udara Perumnas Balaroa yang rusak dan ambles akibat gempa bumi Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10). Berdasarkan data Lapan, dari 5.146 bangunan rusak sebanyak 1.045 di antaranya Perumnas Balaroa yang ambles. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki hari ke-11 pascagempa dan tsunami Palu Donggala, Sulawesi Tengah, jumlah korban meninggal yang berhasil diidentifikasi tercatat 2.010 orang.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah itu didapatkan dari beberapa lokasi, seperti Donggala, Palu, Sigi, dan Moutoung.

"Korban meninggal dunia 2.010 orang. Perinciannya 171 di Donggala, 1.601 di Palu, 222 di Sigi, 15 di Moutoung, dan 1 orang di Pasang Kayu," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (9/10/2018).

Sutopo menjelaskan, kebanyakan korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa dan tsunami Palu. Mereka semuanya telah dimakamkan. 

"Pemakaman massal sebanyak 934 orang, pemakaman keluarga 1.075 orang," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


2.549 Orang Luka Berat

Selain korban meninggal, gempa dan tsunami Palu Donggala juga menyebabkan 2.549 orang mengalami luka berat, dan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Sebanyak 2.549 orang luka berat yang di rawat di rumah sakit, dan 8.130 orang luka ringan," ujarnya.

Sampai saat ini, Tim SAR gabungan masih terus bekerja mencari korban meninggal dunia. Sutopo berharap, korban bencana gempa dan tsunami yang belum dievakuasi bisa segera ditemukan.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya