Tegangnya Bima Sakti Saat Memimpin Latihan Timnas Indonesia

Bima Sakti ternyata sempat tegang saat memimpin Timnas Indonesia.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 09 Okt 2018, 17:35 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, bersama Kurnia Sandy dan Kurniawan Dwi Yulianto usai latihan di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Senin (10/9/2018). Latihan ini persiapan jelang laga uji coba melawan Mauritius. (Bola.com/Vitalis Trisna)

Jakarta - Bima Sakti untuk kedua kalinya akan memimpin Timnas Indonesia bertanding saat Tim Garuda melakoni pertandingan coba menghadapi Myanmar di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Rabu (10/10/2018).

Sebuah pengakuan dibuat oleh sosok yang sebenarnya merupakan asisten pelatih Timnas Indonesia itu terkait bagaimana perasaannya melihat tim asuhnya bertanding.

Bima Sakti pertama kali memimpin Timnas Indonesia saat laga uji coba kontra Mauritius pada 11 September 2018. Saat itu Bima Sakti menangani tim dibantu oleh mantan pemain legendaris timnas lainnya, Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandi.

Kini Bima Sakti akan kembali memimpin tim Garuda saat menghadapi Myanmar. Belum hadirnya Luis Milla yang direncanakan bakal memimpin Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 membuat Bima kembali dipercaya untuk menangani tim sementara waktu.

Bicara soal perasaannya menangani sebuah tim nasional sebagai pelatih kepala walau hanya sementara, Bima Sakti ternyata merasakan juga bagaimana ketegangannya.

"Ketika memimpin Timnas Indonesia, rasa tegang adalah biasa. Soal hasil akhir, tentu saya serahkan kepada Yang di Atas. Tapi, memang saya tegang hanya ketika melihat apakah strategi permainan berjalan atau tidak," ujar Bima Sakti.

Meski kini harus menggantikan Luis Milla untuk sementara waktu, Bima Sakti mengaku tidak ada masalah yang berarti. Kebersamaan dengan pelatih asal Spanyol itu selama hampir dua tahun membuatnya yakin tak akan banyak yang berbeda dari permainan Timnas Indonesia.

"Saya sudah mengenal dan bersama Coach Luis Milla selama 1 tahun 9 bulan, dan pemain yang sudah kami panggil selama ini adalah materi-materi yang sama seperti yang kami pernah panggil sebelumnya, termasuk untuk Asian Games. Kami sudah punya karakter dan cara bermain Indonesia, dan itu harus kami pertahankan," tegas Bima Sakti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya