Liputan6.com, Jakarta Seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 dipastikan bersih dari praktik calo. Itu karena semua kini terintegrasi melalui sistem online.
"Nanti kalau masuk kamu kasih saya ya, Padahal orang ini (calo) hanya ngintip aja, di Kodam diintip, CPNS juga sama diintip. Mau masuk bayar, padahal itu omong kosong, semua pakai sistem sekarang," jelas Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan di Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Baca Juga
Advertisement
Dia bahkan menegaskan, praktik calo peserta masuk CPNS 2018 tidak akan lagi ditemukan pada tahun ini. Badan Kepegawaian Negara (BKN) juga telah bekerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk melakukan pengamanan seleksi CPNS 2018.
"Nanti kalau kamu sudah masuk, sekarang kamu kasih DP dulu. Bayar kemana, nggak bisa bayar-bayar mau bayar ke siapa," dia menambahkan.
Senada, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPanRB) Setiawan Wangsaatmaja berharap seleksi CPNS 2018 bersih dari oknum-oknum berkepentingan.
"Saya ingin aparatur sipil negara (ASN) ini clear. Menteri PANRB juga melakukan langkah serius untuk tingkatkan kualitas ASN seperti cat sistem, perkuat pengawasan sistem, dan reward and punishment yang tegas bagi ASN," tandas dia.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
200 Atlet Berprestasi Internasional Dapat Formasi Khusus di Seleksi CPNS 2018
Pemerintah membuka kesempatan khusus bagi atlet berprestasi di seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 (CPNS 2018).
Namun, formasi khusus tersebut untuk atlet yang berprestasi di skala internasional. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPanRB), Setiawan Wangsaatmaja, mengatakan pada tahun ini pemerintah memberi kuota khusus bagi atlet berprestasi.
Baca Juga
"Ada kuotanya, kurang lebih 200 orang sekian. Tapi hanya untuk atlet berprestasi internasional saja ya," tutur dia di Jakarta Pusat, Selasa (9/10/2018).
Setiawan menuturkan, selain cumlaude, disabilitas, serta putra-putri Papua, pemerintah memang menyoroti terkait apresiasi bagi para atlet dalam negeri. Ia pun menyampaikan, setidaknya ada lima syarat yang mesti dipenuhi bagi para atlet tersebut.
Advertisement