Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Millik Negara (BUMN), Rini Soemarno meresmikan Indonesia Pavilion yang berada di area pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)–World Bank (WB), Nusa Dua, Bali, pada Selasa (9/10/2018).
Menteri Rini mengatakan uraian tentang perkembangan Indonesia yang disajikan di area seluas lebih dari 2000 meter ini dapat membawa respon positif dari belasan ribu delegasi negara yang hadir di IMF-WB 2018 kepada Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
“Indonesia Pavilion menyajikan pencapaian Indonesia dalam bidang ekonomi, industri, infrastruktur, pariwisata, hingga menunjukkan seni dan kerajinan tangan khas Indonesia. Melalui Indonesia Pavilion ini, kami ingin mengajak para investor menjadi bagian dari perjalanan perkembangan Indonesia di masa mendatang,” ujar Menteri Rini.
Kementerian BUMN menyuguhkan informasi tentang perkembangan tersebut melalui sajian yang dikemas dalam bentuk digital dan atraktif.
Indonesia Pavilion adalah bentuk sinergi BUMN yang juga didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Keuangan.
Para delegasi dari 189 negara peserta IMF-WB 2018 yang mengunjungi area ini dipastikan mendapat informasi lebih detail mengenai Indonesia melalui data-data pembangunan terkini yang ditampilkan sepanjang area.
Melalui informasi yang dijabarkan, para tamu pertemuan ekonomi dunia ini juga dapat menyingkap lebih jauh lagi tentang prioritas utama pembangunan Indonesia. Tamu dan delegasi dapat menyaksikan video-video yang menunjukkan pesatnya perkembangan ekonomi yang telah dilakukan pemerintah Indonesia, prioritas utama pembangunan, serta peluang-peluang investasi yang dibuka oleh pemerintah untuk para investor.
Sedangkan lima prioritas utama pembangunan yang dipaparkan secara detail dan lebih lengkap di Paviliun Indonesia di antaranya adalah tentang perkembangan pemasangan tenaga listrik, konektivitas darat, konektivitas laut, konektivitas udara, dan juga infrastruktur broadband.
Untuk sektor pariwisata dan seni budaya, Indonesia Pavilion mengungkap sepuluh destinasi wisata baru yang menjadi andalan pemerintah. Beriringan dengan sektor tersebut, keindahan dan kearifan lokal dari seni budaya Indonesia juga dapat dirasakan langsung oleh pengunjung.
Para tamu dapat berkenalan langsung dengan seni membatik, pembuatan kipas yang menggunakan bahan ramah lingkungan, pengrajin tas rotan, pengrajin suling, hingga workshop kepada peserta yang hadir ke Indonesia Pavilion mengenai filosofi topeng Bali yang digunakan oleh masyarakat Pulau Dewata.
“Melalui workshop yang diberikan di Indonesia Pavilion kepada para delegasi, Kementerian BUMN juga ingin menyampaikan tentang keindahan, kekayaan, hingga filosofi dari budaya-budaya yang ada di Indonesia,” imbuh Menteri Rini.
Adapun area Indonesia Pavilion dibagi menjadi beberapa ruangan tematik seperti BUMN Hall, Area Workshop, Area Pameran, VIP Lounge, Investment Corner, Photo Booth Nusantara, serta Stage Pavilion dan Coffee Shop.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Lewat Indonesia Pavilion, RI Paparkan Peluang Investasi Pariwisata USD 3,1 Miliar
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Indonesia Pavilion memaparkan berbagai peluang investasi di Indonesia yang salah satunya di sektor perhotelan dan pariwisata.
Berdasarkan data Kementerian BUMN, total nilai proyek di sektor hotel dan pariwisata mencapai USD 3,6 miliar dengan peluang investasi sebesar USD 3,1 miliar.
Proyek investasi yang akan ditawarkan ke investor luar negeri dan swasta itu juga akan disampaikan dalam pertemuan pemerintah, BUMN dan para calon investor di sela-sela pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali.
Pemerintah pun kini mengembangkan potensi 10 destinasi wisata baru atau yang disebut dengan ‘10 Bali Baru’ yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang Belitung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Bromo Tengger Semeru, Kawasan Candi Borobudur, Tanjung Lesung, Labuan Bajo, Taman Nasional Wakatobi, Morotai, dan Kepulauan Seribu DKI Jakarta.
Baca Juga
Salah satu tujuan yang dikembangkan oleh BUMN adalah KEK Pariwisata Mandalika. Pembangunan kawasan ekonomi khusus pariwisata yang diresmikan pada 2017 ini dilaksanakan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC, perusahaan negara di sektor pengembangan kawasan wisata yang telah berhasil mengembangkan kawasan the Nusa Dua Bali.
"Kawasan Mandalika dibangun dengan tetap mengedepankan kearifan lokal dan menjaga ekosistem alam yang ada. Saat ini pengembangan kawasan masih terus berjalan," kata Staf Khusus III Menteri BUMN, Wianda Pusponegoro, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (8/10/2018).
Sesuai rencana, tahun ini pembangunan masih berfokus pada infrastruktur seperti pipa air bersih, dan instalasi listrik. Untuk hotel, selain Novotel yang sudah eksis, saat ini tengah dibangun juga Hotel Pullman, Hotel Royal Tulip, dan Paramount Lombok Resort & Residence.
Wianda mengatakan, seiring dengan upaya pengembangan KEK Pariwisata Mandalika, Kementerian BUMN telah mendorong PT Angkasa Pura I (Persero) untuk mengembangkan luas apron dan runway di Lombok International Airport (LIA) agar bisa didarati pesawat berbadan lebar.
Serta pengembangan pelabuhan Lembar oleh PT Pelindo III yang rencananya selesai pada 2019, sehingga nantinya pelabuhan tersebut bisa disandari kapal pesiar.
"Dengan semakin cepatnya pembangunan KEK Mandalika disertai infrastruktur pendukung lainnya, kunjungan wisatawan ke Lombok diharapkan bisa meningkat," ujar dia.
"Maka dari itu Menteri BUMN Ibu Rini Soemarno terus mendorong pembangunan kawasan ini agar bisa terlaksana dengan cepat. Begitu juga dengan pembangunan sarana lain seperti listrik dan air bersih," tambah dia.
Sementara itu, Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer menambahkan, pada Agustus 2018, pihaknya telah menandatangani Master Land Utilization and Development Agreement (LUDA Induk) dengan Vinci Construction Grands Projets (VCGP), untuk pemanfaatan dan pembangunan lahan seluas 120 ha di KEK Pariwisata Mandalika.
Penandatanganan tersebut menjadi awal dari realisasi rencana investasi VCGP di the Mandalika, yang akan membangun distrik entertainment and sport terpadu di the Mandalika.
VCGP sendiri merupakan anak usaha Vinci SA, perusahan Kontruksi dan Infrastruktur global asal Prancis, yang bergerak di bidang desain, pembiayaan, pembangunan dan operasional proyek-proyek infrastruktur dan fasilitas besar di seluruh dunia, dengan kapitalisasi pasar sebesar 55 miliar euro.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Advertisement