Liputan6.com, Jakarta - Politikus senior PAN Amien Rais mendatangi Polda Metro Jaya. Polisi menjadwalkan pemeriksaannya terkait hoaks yang pernah disampaikan Ratna Sarumpaet.
Terkait rencana pemeriksaannya, Amien menyatakan adanya kejanggalan dalam surat pemanggilan tersebut. Di mana di dalam surat pemanggilan tersebut tertanggal 2 Oktober. Padahal, Ratna ditangkap pada 4 Oktober.
Advertisement
Adapun pemeriksaan, kata Amien, berdasarkan keterangan Ratna Sarumpaet. "Ini sangat janggal," kata Amien.
Dia juga mempertanyakan penulisan namanya yang tidak lengkap di dalam surat pemanggilan. Di dalam surat tersebut ditulis Amien Rais.
"Padahal nama saya itu Muhammad Amien Rais. Jadi, saya mau tanya ke polisi kenapa tidak ditulis Muhammad," kata Amien.
Amien tiba di Polda Metro Jaya sekitar pukul 10.25 WIB. Massa yang menamai dirinya Persaudaraan 212 ikut mengawal Amien dalam pemeriksaan ini.
Diberi Tempat Enak
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyampaikan, pemeriksaan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais oleh penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus hoaks Ratna Sarumpaet tidak perlu dikhawatirkan. Pihaknya akan menyediakan tempat yang layak dan nyaman.
"Ya kita terimalah beliau dengan baik. Kita berikan tempat yang enak, yang adem, sehingga beliau memberikan keterangan klarifikasi yang baik," tutur Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (9/10/2018).
Menurut Setyo, sekelompok massa yang akan melakukan aksi atau mendampingi Amien Rais dalam pemeriksaannya sebagai saksi pun mesti memenuhi sejumlah prosedur.
"Yang mengumpulkan massa itu juga harus melaporkan sesuai Undang-Undang Nomor 9 Tahun 98. Itu artinya kan mereka melakukan unjuk rasa, ya toh? Mana ada unjuk rasa mereka mau mengantarkan, itu kan berbeda. Ini kan unjuk rasa," jelas dia.
Belum diketahui berapa jumlah massa yang akan datang saat pemeriksaan Amien Rais pada Rabu 10 Oktober 2018 besok. Meski konteksnya mendampingi, polisi tidak akan mengizinkan ikut masuk ke ruangan.
"Ya kita lihat saja. Yang jelas mereka tidak bisa masuk semua ke ruangan, tidak cukup. Kecuali kalau meriksanya di lapangan parkir sana ya. Ini kan memeriksanya di dalam ruangan, di tempat yang enak, yang AC. Kita berikan tempat yang baiklah," Setyo menandaskan.
Advertisement