Rupiah Menguat, IHSG Menanjak 23,87 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau pada perdagangan Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Okt 2018, 16:25 WIB
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau pada perdagangan Rabu pekan ini. Hal itu ditopang dari nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (10/10/2018), IHSG menanjak 23,87 poin atau 0,41 persen ke posisi 5.820,66. Indeks saham LQ45 mendaki 0,35 persen ke posisi 914,97. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 220 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 172 saham melemah dan 122 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.832,92 dan terendah 5.798,74.

Total frekuensi perdagangan saham 349.878 kali dengan volume perdagangan saham 14,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,3 triliun. Investor asing jual saham Rp 429,40 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di Rp 15.185.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham industri dasar melemah 0,28 persen dan aneka industri susut 0,67 persen.

Sektor saham barang konsumsi mendaki 1,19 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menguat 0,86 persen dan sektor saham tambang mendaki 0,95 persen.

Saham pendatang baru yaitu saham GOOD melonjak 49,81 persen ke posisi Rp 1.925 per saham, saham DUCK menanjak 49,50 persen ke posisi Rp 755 per saham. Selain itu, saham MPRO menguat 34,76 persen ke posisi Rp 252 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham MFMI merosot 16,57 persen ke posisi Rp 700 per saham, saham ECII tergelincir 11,50 persen ke posisi Rp 1.000 per saham, dan saham TFCO susut 10,76 persen ke posisi Rp 705 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,08 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,16 persen, indeks saham Thailand menguat 1,15 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 0,18 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,12 persen dan indeks saham Singapura merosot 1,11 persen.

Analis PT Indosurya Sekuritas, William S. menuturkan, penguatan IHSG bersifat teknikal. Selain itu ditambah rilis data kinerja emiten kuartal III 2018.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

 


IHSG Menguat pada Awal Sesi Perdagangan

Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan IHSG terjadi meski investor asing masih jual saham.

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Rabu 10 Oktober 2018, IHSG menguat 18,46 poin atau 0,32 persen ke posisi 5.815,28. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG menanjak 28,18 poin atau 0,49 persen ke posisi 5.824,10. Indeks saham LQ45 menanjak 0,59 persen ke posisi 917,28. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 132 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sebanyak 45 saham melemah dan 93 saham diam di tempat.

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.830,58 dan terendah 5.814,05. Total frekuensi perdagangan saham 14.429 kali dengan volume perdagangan saham 429,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 210,8 miliar.

Investor asing jual saham Rp 20,25 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 15.209.

Sebagian besar sektor saham menghijau, kecuali sektor saham aneka industri melemah 0,07 persen. Sektor saham konstruksi menguat 0,69 persen, sektor saham keuangan menanjak 0,62 persen, dan sektor saham tambang mendaki 0,58 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain merupakan pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI), antara lain saham GOOD naik 49,81 persen ke posisi Rp 1.925 per saham, saham DUCK menanjak 49,50 persen ke posisi Rp 755 per saham. Selain itu, saham KPAS menguat 24,43 persen ke posisi Rp 550 per saham dan saham SURE menanjak 24,83 persen ke posisi Rp 505 per saham.

Adapun saham yang tertekan, antara lain saham BTEK melemah 10,48 persen ke posisi Rp 111 per saham, saham TNCA merosot 9,68 persen ke posisi Rp 140 per saham, dan saham SHIP tergelincir 4,81 persen ke posisi Rp 990 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 1,09 persen dan indeks saham Shanghai menguat 0,70 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,58 persen, indeks saham Singapura melemah 0,18 persen.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya