Jokowi Tak Heran Asian Para Games Sepi Penonton

Jika dibandingkan dengan Asian Games 2018, besaran antusias masyarakat di Asian Para Games 2018 memang berbeda.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 10 Okt 2018, 21:00 WIB
Presiden RI, Joko Widodo (tengah) berbincang bersama Menpora Imam Nahrawi jelang menyaksikan laga atlet para powerlifting Indonesia di kelas Womens Up 73 dan 79kg Asian Para Games 2018 di Jakarta, Rabu (10/10). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Minimnya antusias masyarakat untuk meramaikan Asian Para Games 2018 sempat jadi isu negatif yang diperbincangkan. Namun, Presiden RI Joko Widodo sama sekali tak mempermasalahkan hal itu.

Jika dibandingkan dengan Asian Games 2018, besaran antusias masyarakat di Asian Para Games 2018 memang berbeda. Di Asian Games, hampir semua venue terisi penuh, ada atau tidaknya atlet Indonesia yang berlaga.

Tak hanya di venue, masyarakat juga berbondong-bondong membeli tiket festival hanya untuk sekadar datang ke area Gelora Bung Karno (GBK). Sayang, hal itu tak terjadi di Asian Para Games 2018.

"Sama seperti di Asian Games juga ada di cabor tertentu yang kurang minatnya. Ada cabor yang semua senang. Kalau sekarang ada yang senang di basket, tenis meja, badminton, terus yang lain juga renang," kata Jokowi saat mengunjungi venue angkat berat di Balai Sudirman, Rabu (10/10/2018).

Isu sepinya penonton memang sudah jadi fokus utama Inapgoc sebagai panitia penyelenggara. Karenanya, Inapgoc pun menerapkan beberapa strategi yang terbukti ampuh agar venue pertandingan terisi penonton.

 * Grab selaku official mobile platform partner juga mendukung Asian Para Games 2018


Strategi Inapgoc

Salah satu strategi yang diterapkan adalah mengundang sekolah-sekolah untuk mengirim anak muridnya menonton pertandingan. Strategi itu pun berjalan sukses. Bahkan, Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari menyebut bahwa kini mereka yang justru menerima banyak permintaan dari sekolah-sekolah untuk bisa ikut meramaikan Asian Para Games 2018.

"Kalau olahraga-olahraga populer, tiketnya pasti dijual dan sudah habis, seperti renang, basket, bulu tangkis, tenis meja. Tapi untuk olahraga yang memang masih baru, itu kan belum familiar, jadi kita gratiskan," jelas Okto.

"Tapi kita merasa sekarang animonya itu semakin tinggi. Jadi animonya makin hari makin tinggi. Tadinya kita nyari untuk anak-anak sekolah, sekarang kita dapat banyak sekali permintaan anak sekolah untuk bisa berpartisipasi. Jadi kita tinggal membagi waktu kedatangan anak sekolah," ia menambahkan.

Saksikan video menarik di bawah ini 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya