Liputan6.com, Jakarta - Eddy Supardi, demikian namanya. Bermodal nekat, pria kelahiran Solo, Jawa Tengah ini merantau ke Jakarta pada 1966 silam. Untuk menyambung hidup di Jakarta, Eddy bekerja di sebuah kedai roti bakar kaki lima.
Kemudian dengan modal yang sedikit-demi sedikit dikumpulkannya, Eddy mulai membuat usaha sendiri. Ia diketahui sempat menjual lontong sayur dan bubur ayam sebelum akhirnya membuka kedai roti bakar di kawasan BlokM, Jakarta Selatan.
Baca Juga
Advertisement
Perjuangan Eddy dalam merintis usaha roti bakarnya penuh liku. Ia sering berpindah tempat usaha karena diusir aparat. Namun berkat kesabarannya, usahanya mulai menanjak. Kedai roti bakar Eddy banyak digemari anak-anak muda.
Kedai Roti bakar Eddy kini tersebar di berbagai penjuru kota Jakarta. Bahkan sampai luar Jakarta, seperti Depok dan Tangerang. Sampai saat ini, roti bakar Eddy mempertahankan konsepnya sejak awal, yakni kedai yang didesain sebagai tempat nongkrong anak-anak muda.
Kini, Eddy Supardi telah meninggal dunia. Ia mengembuskan napas terakhirnya di usia 66 tahun di Rumah Sakit Mayapada sekitar pukul 17.00 WIB, Rabu, 10 Oktober 2018.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Menu di Kedai Roti Bakar Eddy
Seperti warung roti bakar pada umumnya, warung roti bakar Eddy menyajikan menu utama roti bakar dengan aneka rasa. Namun, tak hanya roti bakar, terdapat pilihan menu lainnya juga yang bisa dinikmati di warung roti bakar Eddy, di antaranya nasi pisang bakar, tape bakar, ayam bakar, bakso, pangsit, dan lainnya.
Menu yang terkenal di kedai roti bakar Eddy adalah burju, yaitu roti bakar keju. Dalam laman resmi Roti Bakar Eddy tertulis, roti yang digunakan adalah roti buatan sendiri karena ingin menjaga kualitas.
Simak video pilihan di bawah ini:
Advertisement