IHSG Anjlok 1,49 Persen Imbas Bursa Global Tertekan

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Okt 2018, 09:15 WIB
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal tersebut ikuti wall street alami penurunan tajam.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (11/10/2018), IHSG melemah 1,49 persen atau 86,67 poin ke posisi 5.7300. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG makin turun tajam 2,2 persen atau 128 poin ke posisi 5.689. Indeks saham LQ45 susut 3,52 persen ke posisi 882,27. Seluruh indeks saham acuan anjlok.

Sebanyak 233 saham melemah sehingga menekan IHSG. 21 saham menguat dan 58 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 5.733,99 dan terendah 5.669,72.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 259.999 kali dengan volume perdagangan 704 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 549,1 miliar. Investor asing jual saham Rp 45,48 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.247. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sektor saham industri dasar melemah 3,18 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur susut 2,49 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 2,41 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham GOOD naik 24,68 persen ke posisi Rp 2.400 per saham, saham DUCK melonjak 24,50 persen ke posisi Rp 940 per saham, dan saham MPRO mendaki 19,05 persen ke posisi Rp 300 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BKDP turun 15,62 persen ke posisi Rp 54 per saham, saham PNIN merosot 9,02 persenke posisi Rp 1.050 per saham dan saham KPAS tergelincir 9,09 persen ke posisi Rp 500 per saham.

Bursa saham Asia pun kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 3,45 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 2,88 persen, indeks saham Jepang Nikkei turun 3,9 persen.

Disusul bursa saham Shanghai tergelincir 2,93 persen, bursa saham Singapura melemah 2,68 persen dan bursa saham Taiwan susut 5,75 persen, alami penurunan terbesar.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 


Prediksi Analis

Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan saham Kamis 11 Oktober 2018. Itu didukung sentimen eksternal di mana mayoritas bursa saham asia berada di zona hijau pada hari ini.

Fund Manager PT Valbury Sekuritas Indonesia Suryo Narpati menjelaskan, menguatnya IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam dua hari terakhir disebabkan oleh sentimen pertemuan tahunan Bank Dunia dan IMF. Ia pun memprediksi, IHSG bakal lanjutkan penguatan seiring positifnya bursa saham Asia.

"Support level di 5.770 dan resistance level di 5.810," ujarnya.

Senada dengan Suryo, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengatakan, arah market pada perdagangan saham Kamis memang menunjukan kecenderungan ke area yang naik (uptrend).

Oleh karena itu, analis William meramalkan IHSG akan menggeser rentang konsolidasi di 5.688-5.872.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan menyampaikan potensi penguatan IHSG masih cukup besar. Ia memproyeksikan IHSG berada di rentang 5.742-5.823.

Rekomendasi saham

Pada hari ini Suryo mencermati saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Sementara itu, William memilih PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), serta PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya