BMKG: Gempa Situbondo Tidak Ada Hubungan dengan Lindu di Palu dan Lombok

Gempa Situbondo dihubung-hubungkan dengan lindu di Palu dan Lombok. Ini penyebab sebenarnya gempa Situbondo.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 11 Okt 2018, 09:45 WIB
BMKG menjelaskan soal gempa Situbondo. (Liputan6.com/Ratu Annisaa Suryasumirat)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa Situbondo berkekuatan magnitudo 6,3. Lindu ini tidak ada hubungannya dengan gempa Lombok dan Palu.

"Enggak ada hubungannya dengan gempa Lombok yang terjadi beberapa minggu lalu terjadi, di Palu," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly, dalam konferensi persnya, di kantor BMKG, Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Menurut dia, gempa Situbondo karena sesar naik Flores. Sementara, gempa Palu disebabkan oleh pergerakan sesar Palu-Koro. Sedangkan, untuk gempa Lombok, memang penyebabnya juga sesar naik Flores. Namun, beda mekanisme.

"Untuk gempa Lombok dengan Palu jelas mekanisme berbeda. Terindikasi bahwa ini sesar naik Flores," Muhamad Sadly menjelaskan.

Dia mengatakan, sesar Flores dari verifikasi hasil seismik refleksi, terbentang dari Bali timur sampai Flores. Awal dari sesar ini terlihat di dasar laut. Sedangkan Bali-Lombok Barat hanya terlihat lipatan. Berdasarkan pengamatan ini, terindikasi kekuatan sesar Flores semakin barat semakin melemah.

"Gempa ini memiliki indikasi kuat terkait aktivitas seismik Flores," lanjut dia.

 


3 Orang Tewas

Kerusakan karena Gempa Situbondo. (dok BNPB)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa Situbondo, Jawa Timur berkekuatan 6,3. Tiga orang meninggal dalam kejadian itu.

Tiga orang meninggal dunia adalah:

1) Nuril Kamiliya (7) Desa Prambanan, Kecamatan Gayam - Sumenep.

2) H. Nadhar (55) Dusun. Jambusok, Desa Prambanan, Kecamatan Gayam - Sumenep.

3) Laki-laki Dewasa (masih identifikasi) Desa Prambanan, Kecamatan Gayam - Sumenep.

"Korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh," tulis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo.

BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang. Namun, warga juga harus tetap waspada.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, dalam siaran tertulisnya, Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Gempa Situbondo terjadi pada pukul 01.44 WIB di wilayah Laut Bali. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa Situbondo berkekuatan M 6,4 yang dimutakhirkan menjadi M 6,3.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya