Jadi Fotografer Asian Para Games Bikin Penyandang Disabilitas Ini Bangga

Asian Para Games 2018 digelar di Jakarta.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 11 Okt 2018, 18:40 WIB
Christianto Harsadi, Fotografer Disabilitas yang Menjadi Bagian Asian Para Games 2018 (Doc Inapgoc)

Liputan6.com, Jakarta - Asian Para Games 2018 banyak sekali momen yang membanggakan dan indah untuk dikenang. Seperti yang dilakukan oleh Christianto Harsadi, seorang fotografer yang bergabung dengan tim field worker Divisi Media dan PR INAPGOC.

Anto merupakan seorang penyandang tuna rungu. Meski begitu karyanya telah melanglang buana dan dilihat banyak mata. Bakat Anto dalam bidang fotografi dimulai karena ketertarikannya pada dunia visual.

Ia pun sangat senang karena Asian Para Games 2018 digelar di Jakarta. Sehingga ia bergabung untuk membantu mengabadikan ajang ini sejak Februari lalu.

"Saya menyadari makna disabilitas itu adalah seseorang yang melihat hambatan penyandang disabilitas dalam keterbatasan, bukan penyandang disabilitas yang menghambat mereka,” ungkap pria yang biasa disapa Anto ini dalam rilis yang diterima media.

“Maksudnya fotografer difabel memotret atlet difabel itu baru setara karena sama-sama berjuang menembus batas. Saya juga mengajar fotografi teman-teman disabilitas Indonesia dalam rangka bersaing dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN,” ujarnya.

*Grab selaku official mobile platform partner juga mendukung Asian Para Games 2018

 

 


Libatkan Penyandang Disabilitas Lain

Asian Para games 2018

Anto sendiri diberikan kesempatan untuk mengabadikan momen di berbagai cabang olahraga Asian Para Games. Ia berpindah dari satu venue ke venue lain sejak pagi hingga petang. Sejauh ini menurutnya ada dua cabang olahraga yang paling berkesan untuk dipotret.

“Pertama itu renang. Kemudian voli duduk pun sangat bagus. Teman-teman disabilitas lain harus bisa lebih percaya diri. Percayalah bahwa diri kalian itu keren dan kita semua bersaudara."

Wakil Direktur Media dan PR INAPGOC Tina Talisa menyebutkan bahwa keterlibatan Anto dan rekan-rekannya adalah bagian dari upaya pelibatan komunitas disabilitas di berbagai peran.

"Kami memang melibatkan teman-teman disabilitas dengan berbagai latar belakang. Seperti Anto memiliki keterampilan di bidang fotografi. Ada juga disabilitas netra yang membantu transkrip dari audio menjadi teks di divisi kami," ujar Tina.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya