Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo minta kepada camat untuk memetakan wilayahnya termasuk yang rawan. Pemetaan tersebut menurut Tjahjo dilakukan untuk mengetahui potensi dan kondisi yang ada di daerah tersebut.
"Hal ini karena camat lebih mengetahui kondisi wilayah sehingga keberadaan daerahnya harus dipetakan," ujar Tjahjo pada Rapat Koordinasi Nasional Camat di Palembang, Sumatera Selatan, seperti dilansir Antara, Kamis (11/10/2018).
Advertisement
Dia meminta camat memetakan wilayah yang ada, seperti rawan longsor, rawan konflik, dan lainya di kecamatan tersebut.
"Bila suatu wilayah diketahui kondisi dan potensi yang ada, sehingga cepat mengantisipasi permasalahan yang akan timbul," ucapnya.
Menurut dia, apalagi deteksi dini cukup penting supaya dapat mengantisipasi permasalahan yang akan timbul terutama yang tidak diinginkan.
"Yang jelas bila sudah diketahui kondisi dan potensi wilayah maka pembangunan akan berjalan lancar," kata dia.
Tjahjo juga minta kepada camat untuk selalu berkoordinasi dengan unsur kecamatan seperti Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) dan Komandan Rayon Militer (Danramil).
"Itu penting karena koordinasi akan memudahkan dalam mengantisipasi permasalahan yang akan timbul dan dapat memperkuat persatuan dan kesatuan," papar Tjahjo.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Peran Penting Kapolsek dan Danramil
Tjahjo menilai, baik camat, Kapolsek, dan Danramil memegang peranan penting dalam menciptakan stabilitas keamanan daerah.
Oleh karena itu, melalui rapat koordinasi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dalam memacu pembangunan.
Rapat koordinasi Nasional Camat tersebut diikuti 700 camat dari wilayah Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Dalam Rakornas camat itu juga hadir Sekda Sumsel Nasrun Umar, Wali Kota Palembang Harnojoyo, dan pejabat lainnya.
Advertisement