Liputan6.com, Jakarta - Bencana gempa dan tsunami telah melumpuhkan kota Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah. Tidak hanya bangunan, tapi juga perekonomian di daerah tersebut.
Direktur BCA Finance, Petrus Karim, mengungkapkan pihaknya saat ini tengah menghitung jumlah kredit kendaraan bermotor di Palu.
"Kita masih menginventarisir, setahu saya tidak terlalu besar karena kita cabang di sana juga tidak besar hanya ada satu cabang di Palu ya, quantity-nya tidak banyak," kata Petrus saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Baca Juga
Advertisement
Dia berharap, nasabah BCA Finance tidak ada yang menjadi korban. "Diharapkan tidak terlalu banyak korban yang ada dari nasabah kita sehingga bisa kita handle dengan baik, tapi angkanya kita belum bisa sebut karena masih dicari masih dikalkulasi," ujar dia.
Dia mengungkapkan, penghitungan mengalami kendala sebab tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh bencana cukup parah.
"Ada kesulitan mungkin karena apalagi katanya ada yang ditelan hilang begitu bukan cuma orangnya, mobilnya juga hilang begitu. Kami mau lihat datanya dicompare dengan realitanya seperti apa," ujar dia.
Dia prediksi angka kredit di Palu tidak terlalu besar. Dari total angka nasional sebesar Rp 47 triliun, kredit kendaraan di Palu hanya mendapat porsi kecil.
"Kecil sekali harusnya karena kami sudah mengelola lebih dari Rp 40 triliun, Rp 47 triliun kalau tidak salah secara nasional, jadi yang di sana hanya ratusan miliar, kecil sekali," kata dia.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Cabang Belum Buka
Oleh sebab itu, BCA Finance belum mengeluarkan kebijakan penundaan kredit di Palu sebab kantor cabang yang berada disana masih belum beroperasi.
"Belum ada penundaan. Belum ada laporan karena cabang kita juga belum buka cabang kita di sana belum bisa buka, operasional belum bisa jalan," ungkapnya.
Dia berharap kantor cabang bisa segera beroperasi. Namun hal tersebut harus menunggu kesiapan karyawan yang menjadi korban di Palu.
"Kalau ditanya kapan bisa jalan di Palu kita maunya segera, listrik sudah jalan tapi karyawan kita masih banyak yang perlu benahi kehidupannya masing-masing. Kita juga mengerti situasinya manusiawi sekali ya jadi kita masih kasih waktu lah untuk ada yang bisa jalanin operasional kalau bisa jalan, tapi kehidupan personalnya mesti beres juga ya kalau tidak nanti tidak manusiawi," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement