IHSG Berakhir Memerah, Rupiah di Posisi 15.305 per Dolar AS

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 5.746,24 dan terendah 5.669,72.

oleh Nurmayanti diperbarui 11 Okt 2018, 16:15 WIB
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memerah pada penutupan perdagangan saham Kamis pekan ini. 

Pada Kamis (11/10/2018), IHSG ditutup melemah 2,02 persen atau 117,84 poin ke posisi 5.702,8. Adapun indeks saham LQ45 melemah 2,33 persen ke posisi 893,64. Seluruh indeks saham acuan anjlok.

Sebanyak 78 saham menguat. Kemudian 337 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 93 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 5.746,24 dan terendah 5.669,72.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 370.313 kali dengan volume perdagangan 11 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,1 triliun.

Investor asing jual saham Rp 1,13 triliun di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.305. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Seluruh sektor saham tertekan. Sektor aneka dasar melemah 2,92 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan yang susut 2,68 persen dan sektor saham pertambangan merosot 2,46 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MYTX yang naik 28,69 persen ke posisi Rp 157 per saham, saham FPNI melonjak 25 persen ke posisi Rp 190 per saham, dan saham SURE mendaki 24,75 persen ke posisi Rp 630 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KPAS turun 24,73 persen ke posisi Rp 414 per saham, saham TRUS merosot 20 persenke posisi Rp 176 per saham dan saham AKPI tergelincir 17,53 persen ke posisi Rp 800 per saham.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 


Pembukaan

Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta,. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal tersebut ikuti wall street alami penurunan tajam.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (11/10/2018), IHSG melemah 1,49 persen atau 86,67 poin ke posisi 5.7300. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG makin turun tajam 2,2 persen atau 128 poin ke posisi 5.689. Indeks saham LQ45 susut 3,52 persen ke posisi 882,27. Seluruh indeks saham acuan anjlok.

Sebanyak 233 saham melemah sehingga menekan IHSG. 21 saham menguat dan 58 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 5.733,99 dan terendah 5.669,72.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 259.999 kali dengan volume perdagangan 704 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 549,1 miliar. Investor asing jual saham Rp 45,48 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.247. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sektor saham industri dasar melemah 3,18 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur susut 2,49 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 2,41 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham GOOD naik 24,68 persen ke posisi Rp 2.400 per saham, saham DUCK melonjak 24,50 persen ke posisi Rp 940 per saham, dan saham MPRO mendaki 19,05 persen ke posisi Rp 300 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BKDP turun 15,62 persen ke posisi Rp 54 per saham, saham PNIN merosot 9,02 persenke posisi Rp 1.050 per saham dan saham KPAS tergelincir 9,09 persen ke posisi Rp 500 per saham.

Bursa saham Asia pun kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 3,45 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 2,88 persen, indeks saham Jepang Nikkei turun 3,9 persen.

Disusul bursa saham Shanghai tergelincir 2,93 persen, bursa saham Singapura melemah 2,68 persen dan bursa saham Taiwan susut 5,75 persen, alami penurunan terbesar.

 

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya