Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin, Eks Aktivis 212: Tak Perlu Izin Rizieq Shihab

Razman mengatakan semua pihak memiliki hak konstitusi untuk menentukan sikap politik.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Okt 2018, 18:52 WIB
Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Razman Nasution (kanan) bersama Eks 212 saat memberi keterangan pers di Rumah Cemara, Jakarta, Kamis (11/10). Eks 212 menyatakan dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator eks aktivitis 212 Kawal Ma'ruf Amin, Razman Arief Nasution mengatakan pihaknya tidak perlu mengomunikasikan sikap politik dengan pentolan FPI Rizieq Syihab. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada sang imam besar.

"Dengan melihat bahwa Pak HRS itu adalah imam besar umat Islam, beliau adalah tokoh sentral, tapi tidak berarti dukungan 212 kepada Pak Ma'ruf Amin ini harus izin beliau," kata Razman di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).

Razman mengatakan semua pihak memiliki hak konstitusi untuk menentukan sikap politik. Atas dasar itu tak masalah ada aktivis 212 yang menyatakan dukungan kepada Ma'ruf Amin.

"Kita sama-sama bersaudara dan punya hak konstitusi masing-masing menjatuhkan pilihan. Makanya kami sebut menjadi kawal Ma'ruf Amin karena di situlah cerminan ulamanya," jelas dia.

Razman mengatakan Jokowi justru tokoh yang mengerti keinginan arus bawah alumni 212, dengan menggandeng tokoh ulama sebagai calon wakil presiden. Razman mengatakan doa mereka telah dikabulkan Allah.

"Mereka ini menyatakan bahwa kami justru mendukung Jokowi Ma'ruf karena doa kami diijabah oleh Allah. Bukan lagi ekonom tapi ulamanya langsung yang jadi wakil presiden. InsyaAllah terkabulkan dan menang di pilpres 2019," tutup Razman.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.


Deklarasi Dukung Jokowi

Eks 212 deklarasi dukung Jokowi-Ma'ruf Amin. (Merdeka.com/Ahda Bayhaqi)

Sejumlah eks aktivis 212 mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Mereka membentuk kelompok relawan bernama Eks 212 Kawal KH Ma'ruf Amin.

Adapun salah satu agenda yang mereka bawa adalah memperjuangkan kepulangan pentolan FPI Rizieq Shihab dari Arab Saudi.

"Jadi agenda ini termasuk di dalamnya adalah kita akan memperjuangkan dalam hal ini Rizieq Shihab untuk kembali ke Indonesia dengan aman nyaman dan damai dan tentu koridor hukum," kata Koordinator Eks 212, Razman Arief Nasution di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).

Bekas pengacara Rizieq Shihab itu mengatakan tergerak karena penggiringan opini seakan para alumni 212 mendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga. Hal itu melalui Persaudaraan Alumni (PA) 212.

"Sepertinya umat tergiring pada satu opini, seolah-olah ada kalangan ulama habib atau kiai yang menamakan dirinya sebagai PA 212, bahkan ada ketumnya, yang sepertinya memutuskan dukungan kepada pasangan Pak Prabowo-Sandiaga Uno," kata Razman.

Gerakan 212 muncul setelah keluar fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dipimpin Ma'ruf Amin, terkait pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tentang Al-Maidah 51. Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) saat itu berkomitmen mengawal fatwa yang dikeluarkan Ma'ruf Amin. Maka itu, Razman dan rekan-rekannya mempertanyakan mengapa GNPF malah berpaling.

"Sekarang muncul pertanyaan fatwa apa yang telah dikeluarkan oleh MUI sehingga harus dikawal GNPF dan sekarang memberikan dukungan kepada Prabowo Sandi," pungkasnya.

Adapun kelompok relawan ini tergabung secara resmi dibawah Direktorat Relawan TKN Jokowi-Ma'ruf. Razman menjadi koordinator, dengan wakilnya Kapitra Ampera, Ustaz Kurtubi, Ustaz Kholid Hidayat, Ustaz Sulaeman, Ustaz Sayuti. Ketua DPP PKB Lukman Edy menjadi penasihat.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya