Liputan6.com, Situbondo - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,4 mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali pada Kamis (11/10/2018) pukul 01.57 WIB.
Gempa Situbondo yang menelan korban hingga 6 orang ini terjadi kala hari sudah gelap dan masyarakat tengah berada di dalam rumah.
BMKG melaporkan episenter gempa Situbondo terletak pada koordinat 7,47 Lintang Selatan dan 114,43 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 km arah timur laut Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur pada kedalaman 12 km.
Baca Juga
Advertisement
Gempa adalah bencana yang sulit untuk diprediksi kedatangannya. Hingga saat ini, belum ada alat yang mampu mendeteksi kapan bencana itu sewaktu-waktu akan datang.
Sama seperti negara lain, gempa juga jadi ancaman. Apalagi saat terjadi malam hari, saat orang-orang tengah terlelap tidur.
Seperti dikutip dari berbagai sumber, Kamis (11/10/2018), berikut 4 gempa bumi mematikan yang menelan sejumlah korban jiwa dan terjadi kala hari sudah gelap:
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Gempa 6,4 SR Guncang Taiwan
Gempa 6,4 skala Richter (SR) mengguncang Taiwan pada Selasa, 6 Februari 2018 pukul 23.50 waktu setempat. Lindu yang berpusat 20 kilometer dari pesisir timur tersebut, menewaskan setidaknya dua orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.
Tim tanggap darurat menyelamatkan sekitar 150 orang dari sejumlah hotel dan bangunan tempat tinggal yang ambruk di Kota Hualien.
Dikutip dari BBC, sejumlah foto yang beredar usai gempa mengguncang, memperlihatkan gedung yang miring, reruntuhan bangunan yang berserakan, dan kerusakan di sejumlah jalan.
Menurut sejumlah laporan media Taiwan, rumah sakit merupakan satu dari beberapa bangunan yang rusak parah akibat gempa.
Akibat lindu tersebut, sekitar 40 ribu rumah di Taiwan terputus dari aliran air bersih. Sejumlah jalan utama dan jembatan pun ditutup.
Advertisement
2. Gempa 8,2 SR Mengguncang Fiji
Gempa kuat berkekuatan 8,2 skala Richter mengguncang Fiji pada Minggu 19 Agustus 2018. Demikian menurut Badan Survei Geologi AS (USGS).
USGS mencatat, lindu terjadi di kedalaman 563,4 kilometer, dengan episentrum di 280 km utara -timur laut Pulau Ndoi, Fiji pada pukul 00.53 waktu setempat.
Kendati demikian gempa bawah laut itu terlalu dalam untuk memicu tsunami besar. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik atau PTWC mengungkapkan, sejauh ini gelombang tsunami kecil telah terdeteksi tetapi tidak ada kerusakan yang dilaporkan.
Pusat gempa berada di 167 mil (270 kilometer) timur Levuka di Fiji's Ovalau Island dan 275 mil (443 kilometer) barat Neiafu di Tonga, sebuah kota dengan populasi sekitar 6.000 orang.
Direktur Unit Seismologi Fiji, Apete Soro mengatakan gempa terjadi lebih dekat dengan kelompok Pulau Lau, 62 km dari Desa Waiqori.
3. Gempa di Himalaya
Pada 19 September 2011, tanah Himalaya berguncang keras. Kekuatan gempa bumi tercatat 6,9 skala Richter (SR).
Sebanyak 18 orang tewas dan sejumlah lainnya dilaporkan terluka akibat gempa bumi mengguncang 3 negara yakni timur laut India, Nepal dan Tibet. BBC melaporkan bahwa episentrum gempa berada di Sikkim, negara bagian di India yang memiliki banyak gunung.
Menurut Badan Survei Geologi AS, lindu yang melanda Sikkim di timur laut India pada Minggu 18 September 2011 pukul 18.10 waktu setempat itu diikuti oleh dua gempa susulan yang kuat.
Hujan dan tanah longsor menghalangi operasi pencarian dan penyelamatan pihak berwenang di Sikkim.
Beberapa gempa bumi melanda wilayah tersebut pada tahun 2011, tetapi tak ada yang menyebabkan kerusakan besar seperti yang satu itu.
Setidaknya lima orang tewas di Nepal, kata polisi di sana. Lalu tujuh orang tewas di Tibet, kantor berita resmi China Xinhua melaporkan. Sementara enam lainnya dilaporkan tewas di sejumlah negara bagian India.
Advertisement
4. Gempa Chili 9,5 SR
Gempa Chili besar atau yang disebut dengan Gran terremoto de Chile (dalam bahasa Spanyol) merupakan salah satu bencana gempa paling besar yang pernah tercatat.
Gempa dengan kekuaran 9,5 SR itu terjadi pada 22 Mei 1960 pada pukul 19.11 waktu setempat. Titik gempa berada di sekitar 100 mil (160 km) di lepas pantai Chili, sejajar dengan kota Valdivia.
Gempa ini berlangsung sekitar 10 menit dan memicu tsunami besar dengan gelombang hingga 25 meter (82 kaki). Tsunami utama menghantam parah pantai Chili, dan melesat melintasi Samudera Pasifik dan menghancurkan Hilo, Hawaii.