8 Bank Asing Siap Danai Inalum Beli Saham Freeport

Ada tiga bank pelat merah alias Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengundurkan diri menjadi pemberi pinjaman kepada Inalum.

oleh Merdeka.com diperbarui 11 Okt 2018, 20:13 WIB
Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium Persero (Inalum), Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa saat ini hanya ada 8 bank yang bersedia membiayai divestasi saham PT Freeport Indonesia. Sebelumnya ada 11 bank yang menyatakan kesediaannya untuk membantu Inalum mengambilalih saham Freeport.

Budi menjelaskan, ada tiga bank pelat merah alias Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengundurkan diri menjadi pemberi pinjaman kepada Inalum. Sayangnya, Budi enggan menyebutkan nama bank tersebut.

"Enggak 11 bank tapi 8 bank karena 3 bank dalam negeri enggak ini (tidak ikut). Diminta bank luar negeri semua supaya enggak tekan kurs," kata dia, di Hotel Inaya, Bali, Kamis, (11/10/2018).

"Tanyakan bank pemerintah yang besar-besar. Cuma itu enggak jadi karena memang supaya enggak ada dolar AS keluar. Jadi diharapkan dari bank luar negeri," imbuhnya.

Dengan mundurnya 3 bank tersebut, Inalum hanya akan mendapatkan pinjaman dari 8 bank saja. Terkait ke-8 bank ini, Budi pun enggan memberi rincian.

Budi menargetkan financial closing akan selesai pada tahun. Tentunya setelah perseroan memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan. Salah satunya terkait perizinan.

"Kami kejar tahun ini. Uangnya keluar November tapi memang ada beberapa syarat yang harus diselesaikan. Izin di dia dan di kita. Kita kan mesti izin ESDM. Sedangkan mereka perusahaan terbuka. banyak izin-izin yang mesti diselesaikan tapi lebih ke administratif," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Inalum Sah Miliki 51 Persen Saham Freeport Usai Bayar Rp 56 Triliun

CEO PT Freeport Richard Adkerson dan Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin bersama Menkeu, Menteri ESDM, Menteri BUMN dan Menteri LHK usai penandatanganan pengambilalihan saham 51% PT Freeport Indonesia di Jakarta, Kamis (12/7). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Inalum (Persero) selaku holding BUMN pertambangan telah menandatangani Sales & Purchase Agreement (SPA) dengan PT Freeport-McMoRan Inc dan PT Rio Tinto Indonesia. 

Dengan penandatanganan SPA ini jumlah saham PT Freeport Indonesia (PTFI) yang dimiliki Inalum akan naik dari 9,36 persen menjadi 51,23 persen. Pemda Papua akan memperoleh 10 persen dari 100 persen saham PTFI.

Perubahan kepemilikan saham ini akan resmi terjadi setelah transaksi pembayaran jual beli saham dengan nilai USD 3,85 miliar atau setara dengan Rp 56 triliun kepada FCX diselesaikan sebelum akhir 2018. 

"Jadi tergantung nanti saat selesai transfer pembayaran dari Inalum ke Rio Tinto dan Freeport McMoRan. Ini sudah selesai, tinggal administrasi saja," kata Jonan di Kantornya, Kamis (27/9/2018).

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dalam mendukung kepastian investasi oleh Freeport dan Inalum, pemerintah memberikan kepastian mengenai kewajiban perpajakan dan kewajiban bukan pajak baik di tingkat pusat dan daerah yang menjadi kewajiban PTFI.

"Dengan selesainya proses divestasi saham PTFI dan peralihan Kontrak Karya (KK) menjadi IUPK, maka dapat dipastikan bahwa PTFI akan memberikan kontribusi penerimaan negara yang secara agregat lebih besar dibandingkan pada saat KK berlaku," tambah Menkeu.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya