IHSG Diprediksi Tertekan, Koleksi Saham Ini

Kekhawatiran peningkatan inflasi menyusul kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi menekan IHSG hari ini.

oleh Bawono Yadika diperbarui 12 Okt 2018, 06:30 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak melemah pada perdagangan saham Jumat (12/10/2018). Sentimen dari dalam negeri kali ini menahan gerak IHSG di zona positif.

Fund Manager PT Valbury Sekuritas Indonesia Suryo Narpati menjelaskan, kekhawatiran peningkatan inflasi menyusul kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi menekan IHSG hari ini.

Ia pun meramalkan, IHSG berpotensi terkoreksi di akhir pekan ini. Suryo menilai, rentang gerak IHSG akan berada di 5.802-5.836.

Seirama, secara teknikal, Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan menyatakan IHSG berpeluang di zona merah. Pola downward bar, menunjukan arah pasar sedang dalam kondisi tidak baik dan kecenderungan ke area yang negatif.

Oleh sebab itu, Nafan memprediksi range IHSG di akhir pekan berada di rentang 5.629-5.782.

Meski demikian, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi cukup berbeda dengan Suryo dan Nafan. Ia menyebutkan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan saham hari ini.

Namun memang, penguatan IHSG masih bersifat tipis. "IHSG mempunyai peluang menguat terbatas di akhir pekan," jelasnya.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Saham Pilihan

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menyusul potensi pelemahan IHSG, Suryo mendapati saham cuan antara lain PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan juga PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Sedangkan Muhammad Nafan menyarankan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Timah Tbk (TINS), serta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya