Rekan Setim Sempat Terjatuh, Marthin Losu Bersyukur Raih Perak Asian Para Games 2018

Trio para-cycling Indonesia M Fadli Immamuddin, M Habib Shaleh, dan Marthin Losu meraih medali perak nomor team sprint putra kaegori C1-5 Asian Para Games 2018.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 12 Okt 2018, 02:19 WIB
Trio pembalap sepeda difabel Indonesia M Fadli Immamuddin (depan), M Habib Shaleh (tengah) dan Marthin Losu (belakang) saat berlomba pada babak kualifakasi nomor Team Sprint Putra kaegori C1-5 Asian Para Games 2018, Kamis (11/10). (INAPGOC/TJPimages)

Jakarta - Tim para-cycling putra Indonesia meraih medali perunggu Asian Para Games 2018 pada nomor Men's C1-5 Team Sprint yang digelar di Jakarta Internasional Velodrome, Rawamangun, Kamis (11/10/2018).

Meski sempat ada insiden M. Habib Shaleh terjatuh dan terkapar, Marthin Losu bersyukur rekannya baik-baik saja dan timnya tetap berhasil meraih medali perunggu.

Tim Indonesia, yang terdiri dari M. Habib Shaleh (C2), Muhammad Fadli Immamuddin (C4), dan Marthin Losu (C5), meraih medali perunggu setelah unggul 5,008 detik atas tim Iran di perebutan tempat ketiga.

Tim putra Indonesia berhasil mengamankan medali perunggu meski Habib Shaleh yang menjadi pembalap terdepan sempat kehilangan kendali saat sudah menyelesaikan lap pertama dan terjatuh cukup keras di lintasan.

Baca Juga

  • Kesan Mendalam Atlet Palestina terhadap Kehangatan Indonesia di Asian Para Games
  • Asian Para Games: 3 Pelari Putri Indonesia Bangga Sapu Bersih Podium Lari 100 Meter
  • Asian Para Games: Jendi Panggabean Sumbang Emas ke-24 Indonesia

Marthin Losu mengaku insiden yang dialami rekannya itu cukup membuat dirinya tidak fokus untuk melanjutkan pertandingan. Namun, bersyukur rekannya itu tetap dalam kondisi baik-baik saja.

"Ya sempat mengganggu konsentrasi kami, yang memang waktu latihan kami sangat minim sehingga kendala seperti ini sangat mungkin terjadi. Bersyukur walau sempat ada insiden, tapi semua baik-baik saja dan kami tetap bisa meraih medali," ujar Marthin.

Tim balap sepeda Indonesia ini memang tidak dibebankan target medali di Asian Para Games. Hal tersebut yang membuat Marthin merasa pencapaian medali perunggu bersama rekan-rekannya sudah merupakan yang terbaik.

"Kami hanya berusaha tampil habis-habisan saja karena memang ini pertama kalinya bagi kami. Selain itu, lawan yang kami hadapi juga sudah merupakan langganan juara. Jadi kami mendapatkan yang terbaik dan ini kami syukuri mengingat ini pengalaman perama kami bersama-sama," ujarnya.

Marthin Losu memang terbilang baru dalam dunia balap. Bahkan ketika mengikuti ASEAN Para Games 2017 di Malaysia, ia masih tampil di cabang atletik.

"Saya memang baru ikut sepeda waktu seleksi pada Desember 2017. Saya baru pegang sepeda dua hari, langsung ikut seleksi. Begitu hasilnya keluar, saya dipanggil mengikuti pelatnas pada Januari 2018," ujar peraih satu medali emas dan saru medali perunggu di atletik ASEAN Para Games 2017 itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya