Surat kabar terkemuka Lebanon, An-Nahar, terbit dengan halaman kosong tanpa berita di sebuah kios koran di Beirut, Kamis (11/10). Hal itu dilakukan sebagai protes atas situasi politik negeri yang tak kunjung membentuk pemerintahan baru. (AFP/JOSEPH EID)
Seorang wartawan surat kabar harian An-Nahar, memegang kertas dengan kata-kata Arab yang berbunyi: "Terhadap penindasan," pada salinan surat kabar dengan halaman kosong tanpa berita, di kantor An-Nahar, Beirut, Kamis (11/10). (AP/Hussein Malla)
Seorang pria memegang surat kabar terkemuka Lebanon, An-Nahar, dengan halaman kosong tanpa berita di Beirut, Kamis (11/10). Surat kabar kosong itu sebagai protes atas situasi politik negeri yang tak kunjung membentuk pemerintahan baru. (AFP/JOSEPH EID)
Surat kabar terkemuka Lebanon, An-Nahar, terbit dengan halaman kosong tanpa berita di sebuah kios koran di Beirut, Kamis (11/10). Hal itu dilakukan sebagai protes atas situasi politik negeri yang tak kunjung membentuk pemerintahan baru. (AFP/JOSEPH EID)
Surat kabar terkemuka Lebanon, An-Nahar, terbit dengan halaman kosong tanpa berita di sebuah kios koran di Beirut, Kamis (11/10). Hal itu dilakukan sebagai protes atas situasi politik negeri yang tak kunjung membentuk pemerintahan baru. (AFP/JOSEPH EID)
Surat kabar terkemuka Lebanon, An-Nahar, terbit dengan halaman kosong tanpa berita di sebuah kios koran di Beirut, Kamis (11/10). Hal itu dilakukan sebagai protes atas situasi politik negeri yang tak kunjung membentuk pemerintahan baru. (AFP/JOSEPH EID)