Jokowi: Kita Harus Cegah Kehancuran Dunia Akibat Perubahan Iklim

Menurut Jokowi, satu musuh bersama yang harus dihadapi dunia adalah perubahan iklim.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Okt 2018, 11:41 WIB
Presiden RI, Joko Widodo bersama PM Singapura Lee Hsien Loong menyaksikan manuver F16 Angkatan Udara Singapura dan F16 TNI-AU dalam peringatan 50 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Singapura di Singapura, Kamis (7/9). (AFP Photo/Roslan Rahman)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh negara anggota IMF dan Bank Dunia untuk bersatu demi mencegah kehancuran dunia. Satu musuh bersama yang harus dihadapi dunia adalah perubahan iklim.

Saat membuka rapat pleno Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia di Nusa Dua Bali, Jokowi mengatakan bahwa seluruh dunia harus bersatu menghadapi ancaman global yang tengah meningkat pesat. Ancaman tersebut adalah perubahan iklim.

“Sudah sangat mendesak bagi kita untuk bertindak dalam skala besar-besaran guna mencegah kehancuran dunia akibat perubahan iklim global yang tidak terkendali,” kata Jokowi, Jumat (12/10/2018).

“Kita perlu segera meningkatkan investasi tahunan secara global sebesar 400 persen untuk energi terbarukan. Untuk itu, kita harus bekerja bersama menyelamatkan kehidupan bersama kita," ucap dia.

Menurut Jokowi, sudah bukan waktunya lagi setiap negara hanya memikirkan ego sendiri dan harus segera meninggalkan rivalitas. Untuk menyelamatkan dunia, sudah saatnya seluruh negara bergandeng tangan, bekerja sama, dan berkolaborasi.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jokowi Ingatkan Pemimpin Dunia: Winter Is Coming

Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam Bali Fintech Agenda IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). Jokowi mengingatkan dunia tentang bagaimana langkah tepat dalam mengatur perkembangan financial technology (Fintech). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para pemangku kebijakan dunia akan berbagai ancaman yang masih membayangi perekonomian global. Menurut mantan Wali Kota Solo ini, pascakrisis keuangan global 2008, dunia masih harus waspada dengan berbagai tantangan, di antaranya perang dagang.

"Setelah 10 tahun berlalu, kita tetap harus waspada terhadap meningkatnya risiko dan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi ketidakpastian global," kata dia dalam "Plenary Session IMF-World Bank", di Bali, Jumat (12/10/2018). 

Selain itu, kenaikan suku bunga The Fed juga memberikan tantangan tersendiri bagi negara-negara dalam menyusun kebijakan ekonominya.

"Seperti yang disampaikan Ibu Christine Lagarde (Managing Director IMF) terhadap banyak masalah yang membayangi perekonomian dunia. AS menikmati pertumbuhan yang pesat, tapi di banyak negara pertumbuhannya lemah atau tidak stabil," kata dia.

"Perang dagang semakin marak, dengan inovasi teknologi mengakibatkan banyak industri terguncang. Negara-negara juga sedang mengalami tekanan pasar yang besar," imbuhnya.

Karena itu, dia sekali lagi mengajak para pemimpin dunia untuk waspada untuk menghadapi tekanan global. "Dengan berbagai masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa winter is coming," tegas Jokowi.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya