Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh negara anggota IMF dan Bank Dunia untuk bersatu demi mencegah kehancuran dunia. Satu musuh bersama yang harus dihadapi dunia adalah perubahan iklim.
Saat membuka rapat pleno Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia di Nusa Dua Bali, Jokowi mengatakan bahwa seluruh dunia harus bersatu menghadapi ancaman global yang tengah meningkat pesat. Ancaman tersebut adalah perubahan iklim.
Baca Juga
Advertisement
“Sudah sangat mendesak bagi kita untuk bertindak dalam skala besar-besaran guna mencegah kehancuran dunia akibat perubahan iklim global yang tidak terkendali,” kata Jokowi, Jumat (12/10/2018).
“Kita perlu segera meningkatkan investasi tahunan secara global sebesar 400 persen untuk energi terbarukan. Untuk itu, kita harus bekerja bersama menyelamatkan kehidupan bersama kita," ucap dia.
Menurut Jokowi, sudah bukan waktunya lagi setiap negara hanya memikirkan ego sendiri dan harus segera meninggalkan rivalitas. Untuk menyelamatkan dunia, sudah saatnya seluruh negara bergandeng tangan, bekerja sama, dan berkolaborasi.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi Ingatkan Pemimpin Dunia: Winter Is Coming
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para pemangku kebijakan dunia akan berbagai ancaman yang masih membayangi perekonomian global. Menurut mantan Wali Kota Solo ini, pascakrisis keuangan global 2008, dunia masih harus waspada dengan berbagai tantangan, di antaranya perang dagang.
"Setelah 10 tahun berlalu, kita tetap harus waspada terhadap meningkatnya risiko dan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi ketidakpastian global," kata dia dalam "Plenary Session IMF-World Bank", di Bali, Jumat (12/10/2018).
BACA JUGA
Selain itu, kenaikan suku bunga The Fed juga memberikan tantangan tersendiri bagi negara-negara dalam menyusun kebijakan ekonominya.
"Seperti yang disampaikan Ibu Christine Lagarde (Managing Director IMF) terhadap banyak masalah yang membayangi perekonomian dunia. AS menikmati pertumbuhan yang pesat, tapi di banyak negara pertumbuhannya lemah atau tidak stabil," kata dia.
"Perang dagang semakin marak, dengan inovasi teknologi mengakibatkan banyak industri terguncang. Negara-negara juga sedang mengalami tekanan pasar yang besar," imbuhnya.
Karena itu, dia sekali lagi mengajak para pemimpin dunia untuk waspada untuk menghadapi tekanan global. "Dengan berbagai masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa winter is coming," tegas Jokowi.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement