Liputan6.com, Solo - Sejumlah siswa sekolah dasar di Solo melakukan aksi solidaritas untuk para korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala dengan cara unik. Mereka mengumpulkan ratusan mainan tradisional othok-othok untuk dikirimkan kepada para korban bencana. Diharapkan mainan yang terbuat dari bambu itu bisa menghibur para korban gempa dan tsunami.
Secara serentak puluhan siswa SD Kristen Manahan, Solo yang berkumpul di halaman sekolah itu memainkan mainan tradisional itu dengan diputar kencang. Alhasil, mainan yang kini kian langka itu pun mengeluarkan suara othok-othok secara berulang sesuai dengan jumlah gerakan putaran.
Usai memainkan othok-othok secara meriah, acara dilanjutkan dengan doa bersama. Doa tersebut dipimpin oleh salah satu guru yang diikuti oleh para siswa. Mereka pun terlihat khusyuk saat ikut mendoakan para warga yang menjadi korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala yang terjadi pada Jumat, 28 September 2018 lalu.
Baca Juga
Advertisement
Setelah doa bersama selesai, para siswa satu per satu mengumpukan othok-othok ke dalam wadah kardus. Selanjutnya, sebanyak 200 buah othok-othok yang terkumpul itu akan dikirimkan ke Palu dan Donggala.
Salah satu siswa, El Vetta Sam Eden mengatakan kegiatan sosial dengan mengumpulkan mainan othok-othok merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Diharapkan dengan bermain othok-othok, para korban bisa senang dan terhibur.
“Kami mengirim othok-othok untuk saudara kita di Palu dan Donggala yang menjadi korban bencana. Semoga mainan othok-othok ini bisa menghibur dan melupakan duka dampak bencana,” harapnya.
Othok-Othok Sebagai Trauma Healing
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SD Kristen Manahan, Djoko Hadi Mulyono mengatakan aksi solidaritas untuk membantu para korban gempa di Palu dan Donggala dilakukan dengan cara mengumpulkan mainan othok-othok. Dipilihnya mainan tradisional itu karena bisa dimainkan dengan mudah dan sifatnya memberikan hiburan.
“Mudah-mudahan dengan pengiriman bantuan mainan othok-othok sebanyak 200 buah ini bisa bermanfaat dan bisa menghilangkan trauma kepada para korban gempa dan tsunami,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, ia juga mendoakan keada para korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala supaya tetap bersabar dan kuat dalam menghadapi cobaan tersebut. Djoko pun berharap para korban bisa segera bangkit dan hidup kembali normal seperti saat sebelum bencana melanda.
“Di balik cobaan itu Tuhan pasti memiliki rencana yang indah sehingga kami mendoakan supaya saudara-saudara kita di Palu dan Donggal kuat menghadapi cobaan ini,” harapnya.
Advertisement