Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon kembali berkicau melalui akun Twitternya. Dia menyindir rencana pemerintah menaikkan BBM jenis premium yang kemudian dibatalkan. Dia menyindir dengan memelesetkan lagu anak Naik ke Puncak Gunung. Sebelumnya Fadli juga memelesetkan lagu Potong Bebek Angsa untuk menyindir Jokowi.
Sekjen PPP, Arsul Sani tidak heran dengan cuitan tersebut. Dia mengatakan, Fadli Zon sudah biasa berkicau dengan konten sinis. Baginya, itu sudah menjadi ciri khas Fadli.
Advertisement
"Kalau Pak Fadli Zon ngetwit yang kontennya sinis atau orang bilang nyinyir, itu kalau buat saya hal yang biasa saja. Kalau yang luar biasa itu kalau Pak Fadli Zon nanti ngetwit yang isinya gagasan, ide, itu tuh baru luar biasa," kata Arsul di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (12/10/2018) siang.
"Jadi kalau twit-nya yang sinis-sinis, ngeledek, ngenyek Bahasa Jawa itu hal yang biasa. Jadi bukan berita lagi bagi kami," sambung dia.
Arsul menegaskan, berbagai sindiran Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, tak mengganggu PPP dan koalisi pro pemerintah. Bahkan, berbagai kicauan Fadli Zon dianggapnya hanya sebagai hiburan.
"Enggak mengganggu lah. Itu kita anggap sebagai hiburan," ujar Arsul.
Pihaknya pun menyangsikan kapasitas Fadli Zon jika dilakukan adu gagasan atau konsep pembangunan di negeri ini. Bagi pihaknya, Fadli Zon hanya bisa menyindir tapi tak memiliki kapasitas jika diajak beradu gagasan.
"Lama-lama kami yang di TKA-nya Pak Jokowi ini juga kemudian menyangsikan kapasitasnya Pak Fadli ini untuk adu gagasan, adu ide, kemudian adu konsep tentang hal-hal yang harus dibangun di negara ini. Kami sih cuma meragukan kapasitas beliau saja jadinya," pungkas Arsul.
Fadli Zon Santai
Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melaporkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon Bareskrim Polri, Selasa 26 September 2018. Fadli dilaporkan karena diduga menyebarkan SARA dan berita bohong.
Mendengar adanya laporan tersebut, Fadli menanggapi santai. Dia mengaku tidak takut dengan laporan tersebut. "Saya enggak takut sedikit pun," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 27 September 2018.
"Kalau misalnya memang ada mau kriminalisasi, saya hadapi mau sampai di ujung mana gitu," sambungnya.
Fadli Zon juga menilai apa yang ia lakukan sama sekali tidak melanggar UU ITE. Kata dia, apa pun yang dikicaukan di akun Twitternya adalah bagian dari kebebasan berpendapat.
"Saya mencuitkan itu sebagai bagian dari ek presi saya sependapat dengan ini bagian dari kreatif," ungkap dia.
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka.com
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement