Liputan6.com, Jakarta - Melbourne akhirnya kehilangan predikat sebagai kota paling layak huni di dunia, setelah mengantongi posisi tersebut selama tujuh tahun.
Seperti dikutip dari CNN, kota di Australia itu kini berada di posisi kedua pada peringkat Economie Intelligence Unit (EIU) tahun 2018, dalam daftar kota-kota yang paling layak huni di dunia. Melbourne kehilangan tempat teratas dengan hanya selisih 0,7% dari Wina.
Advertisement
Wina meraih skor keseluruhan 99,1% dalam daftar tahunan yang menilai stabilitas, kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan dan infrastruktur di 140 kota yang berbeda.
Penilaian EIU itu menempatkan ibu kota Austria itu di posisi teratas karena adanya peningkatan keamanan di banyak negara Eropa, setelah serangan teroris beberapa tahun terakhir.
Pendatang Baru
Osaka dan Tokyo, dua kota besar di Jepang, kini telah naik ke posisi sepuluh besar, masing-masing menempati posisi ketiga dan ketujuh.
Kedua kota itu mencapai peringkat tertinggi pada survei tahun ini berkat penurunan tingkat kejahatan serta peningkatan dalam transportasi umum.
"Osaka terutama yang paling menonjol, setelah naik enam posisi ke posisi ketiga selama enam bulan terakhir, menutup kesenjangan dengan Melbourne," demikian menurut ringkasan laporan peringkat tahunan EIU.
"Osaka sekarang hanya terpaut 0,7 poin dari bekas kota paling layak huni di dunia. Peningkatan Osaka dalam hal kualitas dan ketersediaan transportasi publik, serta penurunan konsisten dalam tingkat kejahatan telah berkontribusi pada peringkat yang lebih tinggi di kategori infrastruktur dan stabilitas."
Sementara itu, Hamburg dan Helsinki, yang menduduki tempat kesepuluh dan kesembilan tahun 2017 lalu telah keluar dari posisi sepuluh besar.
Pengganti di posisi kesembilan tahun ini diduduki oleh Kopenhagen, yang mencapai skor 96,8% dan menjadikannya satu-satunya kota Eropa lainnya di peringkat teratas.
Sementara Australia mungkin kehilangan tempat sebagai negara paling layak huni pertama kali ini, tiga dari kotanya berada di antara penilaian terbaik. Di antaranya Adelaide (96,6%) dan Sydney (97,4%) yang berada di bawah peringkat Melbourne yakni pada posisi ke-10 dan ke-5.
Kanada juga masuk dalam daftar kota paling layak huni di dunia tahun ini. Toronto berhasil mensejajari Tokyo di posisi ketujuh dengan skor 97,2%. Selain itu, Calgary (97,5%) dan Vancouver (97,3%) yang berada di peringkat keempat dan keenam.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Simak video pilihan berikut:
Perbaikan Terbesar
Menurut laporan itu, pusat bisnis global cenderung menjadi korban kesuksesan negara-negara berkembang. Hingar bingar kota besar yang mereka nikmati dapat melampaui infrastruktur dan menyebabkan tingkat kejahatan yang lebih tinggi.
Misalnya, New York yang berada di posisi 57, London 48 dan Paris 19. Mereka semua adalah hub bergengsi dengan banyak kegiatan rekreasi yang bagus, tetapi memiliki tingkat kejahatan, kemacetan dan masalah transportasi umum yang lebih tinggi dan jauh dari rasa nyaman.
"Mereka masih menduduki level tertinggi dari kategori liveability atau layak huni, terutama ketika dibandingkan dengan lokasi penilaian terburuk."
Sementara itu, Paris dan Manchester yang peringkatnya menurun pada tahun-tahun sebelumnya karena serangan teroris, mencatat perbaikan terbesar dalam 12 bulan terakhir dalam skor dan peringkat stabilitas secara keseluruhan.
"Meskipun mereka menjadi sasaran serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir, yang telah mengguncang stabilitas dan menyebabkan langkah-langkah keamanan yang rumit, kedua kota telah menunjukkan ketahanan dalam menghadapi kesulitan itu," tambah laporan tersebut.
"Namun demikian, skor tinggi dampak dari perbaikan ini belum cukup untuk secara signifikan mempengaruhi kelayakan hidup di salah satu kota paling banyak dikunjungi."
Sementara itu, Hong Kong, yang mengalami penurunan dramatis dalam peringkatnya pada tahun 2015, telah naik ke posisi ke-35. Kota di Asia itu mencapai skor 91,3% kali ini.
Namun, kota-kota Asia lainnya di Kuala Lumpur, Kathmandu, Kolombo, dan Dhaka tidak seberuntung Hong Kong, keempatnya justru terdaftar di antara sembilan kota dengan peringkat pemeliharaan kesehatan menurun pada tahun lalu.
San Juan, Puerto Riko yang terkena dua badai tahun 2017, mengalami penurunan paling tajam. Kota itu jatuh dari posisi 21 ke urutan 89 dengan skor 69,8%.
Tak mengherankan bahwa ibu kota Suriah yang dilanda perang di Damaskus terus merana di bagian bawah daftar, dengan skor keseluruhan 30,7%. Dhaka, Bangladesh dan Lagos, Nigeria berada di atasnya, posisi 139 dan 138 dengan mencetak skor 38,0% dan 38,5%.
Pada skala yang lebih besar, penilaian kelayakan huni secara global ini telah meningkat untuk tahun kedua berturut-turut. Dari 74,8% tahun lalu menjadi 75,7% pada 2018.
Berikut daftar peringkat 10 kota layak huni tahun 2018:
1. Vienna, Austria
2. Melbourne, Australia
3. Osaka, Jepang
4. Calgary, Kanada
5. Sydney, Australia
6. Vancouver, Kanada
7. Toronto, Kanada
7. Tokyo, Jepang
9. Copenhagen, Denmark
10. Adelaide, Australia
Advertisement