Liputan6.com, Manchester - Michael Carrick adalah salah satu gelandang Manchester United (MU) tersukses. Bagaimana tidak, Carrick total telah meraih 17 trofi selama 11 tahun berkostum Setan Merah sejak 2006/07.
Namun siapa sangka, Carrick yang kini telah gantung sepatu pernah depresi hebat. Ia sampai ingin pensiun dini dari sepak bola.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir Sky Sports, Carrick mengaku sempat depresi pada 2010. Penyebabnya adalah kekalahan MU dari Barcelona di final Liga Champions musim 2008/09.
"Saya muak dengan sepak bola. Terdengar gila bagi saya mengatakan itu, tetapi saat itu saya merasa demikian," kata Carrick.
Depresi tersebut, kata Carrick, semakin hebat saat ia berada di Timnas Inggris dan tampil di Piala Dunia 2010. Terlebih, ia juga mengalami periode sulit di MU.
Carrick mengatakan, situasi sulit tersebut berubah saat musim baru dimulai. Menurut pria 37 tahun ini, permainannya tiba-tiba membaik dan ia merasa seprti terlahir kembali.
"Tiba-tiba saya kembali, sesuatu menjadi cocok di awal musim dan saya merasa jadi manusia baru, bahkan lebih baik dari yang sebelumnya," kata Carrick.
Berikan Pencerahan
Carrick mengatakan, ia tidak malu untuk mengakui depresi tersebut. Alih-alih malu, Carrick berharap kisahnya bisa membantu banyak orang mengatasi depresi.
"Bagi saya waktu itu aneh, tetapi sangat sulit. Harapannya, cerita saya bisa membantu orang-orang mengetahui sedikit soal bermain di level atas," kata Carrick.
"Saya bisa di sini dan membicarakannya sekarang. Saya tidak malu dengan hal itu. Saya tidak punya alasan jelas mengapa saya pernah mengalaminya," ujar Carrick menambahkan.
Advertisement
Asisten di MU
Carrick saat ini menjadi salah satu staf pelatih di MU usai pensiun awal 2018 lalu. Carrick terakhir kali tampil bagi MU pada 13 Mei 2018 di partai melawan Watford.
Selama berkarier bagi MU, Carrick tampil 464 kali dan mencetak 24 gol. Ia juga pernah dinobatkan menjadi pemain terbaik MU di musim 2012/2013.