Liputan6.com, Jakarta - Direktur Bidang Milenial Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Bahlil Lahadalia mengatakan, apa yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya pada pertemuan IMF-Bank Dunia, yang menganalogikan dengan serial televisi Game of Thrones, jelas mudah dicerna oleh kalangan muda atau milenial.
"Sambutan Pak Jokowi di Bali milenial banget, pikirannya besar tapi dibingkai dengan suatu contoh Game of Thrones. Dia merangkul dan langsung perubahan analogi biar gampang untuk dicerna," ucap Bahlil di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (12/10/2018).
Advertisement
Dia menegaskan, anak muda itu tak mau terlalu pusing. Karenanya harus bisa menyampaikan pesan yang lugas. Bukan bergaya bak bangau.
"Bukan gambar-gambar begini. Gambar lebay (gaya burung bangau) menurut saya. Itu gambar waktu saya di SD, di kampung. Kalau muncul sekarang, mungkin masa kecil kurang bahagia. Jadi saya enggak tahu itu siapa," ungkap Bahlil.
Bukan Sekedar Bicara
Menurut dia, jelas itu pikiran besar dan luar biasa, yang bisa dilakukan Jokowi. Bukan yang sekedar bicara tapi tak mengerti maksudnya.
"Itu hanya orang yang mempunyai mimpi besar yang punya gagasan itu. Kan beda dengan orang yang cara berpikir gede, tapi terlalu banyak variabel, teorinya, yang kadang-kadang dia sendiri enggak ngerti apa yang dia omongin," pungkas Bahlil.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement