Honduras Negeri Paling Bahaya di Dunia

Pemerintahan Presiden Porfirio Lobo kini sedang gencar memerangi aksi kriminalitas di Honduras. Negara di kawasan Amerika Latin ini menjadi salah satu negara paling berbahaya di dunia dengan aksi kriminalitasnya. Dalam sehari pada tahun ini terjadi sedikitnya 20 kasus pembunuhan.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Des 2011, 10:42 WIB
Liputan6.com, Tegucigalpa: Banyak cara pemerintah untuk mengurangi tindak kejahatan. Para pejabat di Tegucigalpa, Honduras memberlakukan peraturan baru yang membatasi jumlah pengendara motor. Yakni satu motor hanya untuk satu orang. Peraturan ini dimaksudkan untuk mengurangi aksi kejahatan yang sering dilakukan pengendara motor yang berboncengan.

Dewan legislatif Honduras, Rabu (7/12) malam menyetujui peraturan pemerintah tersebut.

Di Honduras, aksi kejahatan yang dilakukan pengendara sepeda motor terus meningkat. Kasus terhangat adalah aksi penembakan hingga tewas yang dilakukan pembonceng sepeda motor terhadap seorang wartawan Luz Marina Paz dan mantan menteri keamanan Alfredo Landaverde pekan ini.

"Mengingat situasi keamanan saat ini, kami percaya jawaban yang tepat ialah hanya satu orang pada satu kesempatan yang diperkenankan mengendarai sepeda motor," kata Menteri Keamanan Popeyo Bonilla di depan forum legislatif.

Pemerintahan Presiden Porfirio Lobo kini sedang gencar memerangi aksi kriminalitas di Honduras. Negara di kawasan Amerika Latin ini menjadi salah satu negara paling berbahaya di dunia dengan aksi kriminalitasnya. Lembaga Pengawas Kekerasan di Tegucigalpa yang didukung PBB mencatat, hingga menjelang akhir 2011, kasus pembunuhan mencapai angka tertinggi di dunia yakni 86 kasus per 100.000 warga. Dengan kata lain, telah terjadi 20 kasus pembunuhan tiap hari di tahun ini. Terbanyak sekitar 85 persen adalah kasus penembakan. Pada tahun 2010 lalu, 11 wartawan tewas dibunuh.

Keamanan di Honduras terus merosot sejak terjadinya kudeta yang didukung militer Juni 2009 silam. Honduras menjadi tempat transit perdagangan kokain dari Amerika Selatan ke AS. Para pedagang narkoba selain mempunyai uang besar untuk menyogok aparat keamanan dan pemerintah, mereka juga memiliki persenjataan lebih canggih dibanding polisi setempat. (ANT/AFP/Vin)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya