Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah, sangat cukup. Sebelumnya stok BBM di daerah tersebut mengalami kekurangan karena rusaknya berbagai infrastruktur akibat gempa.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, stok semua jenis BBM di Palu dan wilayah sekitarnya saat ini sudah di atas 14 hari. Hal ini menandakan pasokan BBM di Palu sudah cukup memenuhi kebutuhan.
Baca Juga
Advertisement
"Kemarin stoknya di atas 14 hari, Bensin, Solar, dan Avtur. Avtur hingga 22 hari. Kalau Solar bisa 30 hari. Untuk Palu ya. Bensin itu sekitar 16 hari," kata Arcandra, Sabtu (13/10/2018).
Saat ini penyaluran BBM ke masyarakat sudah normal. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tidak adanya antrian panjang masyarakat yang hendak mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Di SPBU sendiri, Pertamina punya strategi punya line supply yang cukup, tapi juga tangki mobil juga taruh di sana. Jadi, cepat tanggapnya," ujarnya.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3 SPBU Rusak Berat
Arcandra mengungkapkan, berdasarkan tinjauan infrastruktur energi di Palu, pada Kamis 11/ Oktober 2018, ditemukan 15 SPBU yang sudah melayani penyaluran BBM, dari 17 SPBU yang ada di wilayah tersebut.
"Dari semua SPBU yang terkena dampak hanya tiga yang rusak berat. SPBU untuk Palu aja yang telah beroperasi 15 SPBU sebelum gempa 17 SPBU," tandasnya.
Advertisement