Jack Ma Undang Pemuda RI Berlatih Technopreneur di China

Jack Ma memiliki program pelatihan bagi para generasi muda yang ingin menjadi technopreneur.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Okt 2018, 15:15 WIB
Pendiri ALibaba Group Jack Ma bertemu dengan para menteri dan pengusaha asal Indonesia untuk menindaklanjuti rencana kerjasama penignkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). (Ilyas/Liputan6.com)

Liputan6.com, Nusa Dua - Pendiri ALibaba Group Jack Ma telah bertemu dengan para menteri dan pengusaha asal Indonesia pada Sabtu ini. Pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti rencana kerja sama peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Tidak hanya bagi para generasi muda yang ingin memulai bisnis baru berbasis intenet, Jack Ma juga mengundang para pengusaha RI untuk berkontribusi di perusahaannya.

"Kami setiap tahun memiliki program pengembangan untuk para developer, setidaknya sebanyak 300 orang yang akan kami hasilkan. Kami juga undang pengusaha di sini untuk memberikan pelatihan ke mereka," kata Jack Ma di Nusa Dua, Sabtu (13/10/2018).

Tidak hanya itu, dirinya juga memiliki program pelatihan bagi para generasi muda yang ingin menjadi technopreneur. Setiap tahun program ini melatih 1.000 orang.

Jack Ma mengaku terkesan dengan jumlah generasi muda Indonesia yang cukup banyak dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Untuk itu, dirinya juga mengundang pemuda Indonesia untuk mengikuti program ini.

"Jadi kami masih susun dalam tiga tahun ke depan, termasuk kita melakukan pelatihan bagi para guru nantinya," jelasnya.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bos Alibaba: Saya Mampu Sukses, 70 Persen Warga Dunia Juga Bisa

Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). Jack Ma hadir membahas digital ekonomi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Jack Ma juga hadir dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali, pada Jumat kemarin. Jack Ma dengan gaya santai kembali menginspirasi para audiens dengan kisahnya.

Malah, dia menyebut bahwa jika dirinya bisa sukses, maka kebanyakan orang pasti bisa. Pasalnya, dulu Jack Ma tak punya modal sama sekali saat mendirikan Alibaba.

"Hari saat saya memulai bisnis kami, 18 pendiri berkumpul. Saya bilang ke 17 kolega di apartemen saya: kawan-kawan, kita tidak punya uang, tak punya pengetahuan teknologi, kita tak punya sumber daya, atau relasi,'" kenang Jack Ma di depan hadapan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dan peserta yang hadir.

Saat ini, Alibaba sudah menjadi raksasa perusahaan internet di Tiongkok. Jack Ma pun memiliki gelar orang terkaya di negara tersebut.

"Jika Jack Ma dan kita berhasil sukses, maka 70 persen populasi dunia juga bisa," ucapnya.

Kesuksesan besar Alibaba dan Jack Ma tak diraih dalam waktu singkat. Jack Ma menyebut hasil yang ia raih berasal dari perjalanan panjang.

"Kita harus buktikan bahwa dengan kerja keras, percaya pada amasa depan, percaya pada visi, dan hari demi hari tingkatkan diri kita (untuk meraih keberhasilan)," ucapnya.

Dia pun menyebut Alibaba tidak akan melupakan para bisnis-bisnis kecil. Sebab, Alibaba berhasil sukses karena membantu bisnis-bisnis kecil dalam mencari pelanggan, keuangan, serta logistik agar bisnis-bisnis tersebut bisa sukses.

"Tetapi jangan berpikir bisa sukses tahun depan. Kamu harus siap untuk 10 tahun. Alibaba bisa mencapai ukuran perusahaan seperti hari ini tidak karena kami membangun tahun lalu. Melainkan 19 tahun," tegas Jack Ma.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya