Asian Para Games: Ini 5 Tambang Emas Indonesia

Indonesia finis di posisi kelima klasemen akhir perolehan medali Asian Para Games 2018.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 13 Okt 2018, 18:24 WIB
Ilustrasi medali Asian Para Games 2018. (Liputan6.com/Ahmad Fawwaz Usman)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berhasil masuk lima besar klasmen perolehan medali Asian Para Games 2018. Atlet-atlet penyandang disabilitas Merah Putih tampil membanggakan dan berhasil merebut posisi kelima dengan koleksi 37 emas, 47 perak, dan 51 perunggu. 

Mereka juga sukses melewati target yang diberikan pemerintah, yakni 16 emas. Atlet-atlet penyandang disabilitas Indonesia juga mampu memperbaiki perolehan medali dan peringkat Asian Para Games edisi sebelumnya.

Seperti diketahui di Incheon, Korea Selatan empat tahun lalu, kontingen Indonesia hanya mampu bertengger di urutan 9 dengan koleksi 9 emas, 11 perak, dan 18 perunggu. Catur jadi penyumbang emas terbanyak bagi Indonesia (11 medali) di Asian Para Games 2018.

Sementara itu, Tiongkok belum juga tergusur dari posisi puncak klasemen medali Asian Para Games 2018. Negeri Tirai Bambu berhasil merebut 171 emas, 88 perak, dan 59 perunggu. Menyusul di tempat kedua, Korea Selatan dengan 53 emas, 45 perak, 46 perunggu.

Iran berada di posisi ketiga dengan koleksi 51 emas, 42 perak, dan 43 perunggu. Sedangkan Jepang harus puas di urutan keempat dengan koleksi 45 emas, 70 perak, dan 83 perunggu. 

Tanpa mengurangi peran cabang-cabang olahraga lainnya, setidaknya ada lima cabor yang menjadi tambang emas kontingen Indonesia pada Asian Para Games 2018. Apa saja? Simak di halaman berikutnya.

* Grab selaku official mobile platform partner juga mendukung Asian Para Games 2018

 


Para Catur

Atlit catur Indonesia Hendi Wirawan (tengah), Suryanto Edy (kanan) dan Kaungsen dari Myanmar berpose usai menerima medali emas kelas standar individu putra B1 dalam ajang Asian Para Games 2018, di Jakarta, Rabu (10/10/2018). (INAPGOC/Setiyo Sc)

Cabang para catur merupakan nomor baru pada Asian Para Games. Pada dua edisi sebelumnya, olahraga asah otak ini tidak dipertandingkan. Catur juga tidak masuk dalam cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada Paralimpiade Tokyo, Jepang 2020. 

Meski demikian, pecatur-pecatur Indonesia tampil luar biasa pada cabor ini. Setidaknya 11 emas berhasil diamankan para pecatur penyandang disabilitas tuan rumah. Berkat perolehan ini, Indonesia keluar sebagai juara umum untuk cabang para catur.

Lima dari 11 emas yang diboyong Indonesia berasal dari nomor catur cepat.  


Para Atletik

Atlet para-atletik Indonesia, Sapto Yogo Purnomo usai laga lari nomor 100 meter T37 pria yang digelar di Stadion GBK, Jakarta, Selasa (9/10). Ini menjadi medali emas kedua Sapto di Asian Para Games 2018. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Tiongkok masih merajai cabang olahraga wajib Paralimpiade ini. Negeri Tirai Bambu berhasil mendulang 56 emas, 32 perak, dan 16 perunggu dari cabang olahraga paralimpiade. 

Sementara kontingen Indonesia mampu mengamankan 6 emas, 12 perak, dan 10 perunggu. Ini merupakan kali pertama Indonesia mampu mendulang emas di ajang Asian Para Games.

Sapto Yogo Purnomo menjadi primadona untuk kategori T37 putra. Sapto mampu mendulang emas pada dua nomor lari, yakni 100 meter dan 200 meter.

Indonesia juga tampil mengejutkan di nomor lari 100 meter putri kategori T13 dengan menguasai podium lewat Putri Aulia, Ni Made Ariani, dan Putri Endang Sari Sitorus. 

Selain merebut emas, dua atlet Indonesia, Rica Octavia dan Putri Aulia sukses memecahkan rekor. Rica menorehkan rekor Asia nomor Lompat Jauh T20 putri dengan lompatan sejauh 5,25 m mengalahkan rekor sebelumnya 5,20 m atas nama Siti Noor Radiah dari Malaysia. Sedangkan Putri memecahkan rekor Asian Para Games nomor lari 100 meter putri kategori T13 dengan catatan waktu 12,49 detik melampaui rekor pelari China Zhu Lin 13,13 detik.


Bulu Tangkis

Pasangan Indonesia, Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah melakukan selebrasi usai menaklukkan wakil Cina, Cheng Hefang/Ma Huihui, pada final Asian Para Games di Istora, Jakarta, Jumat (12/10/2018). Indonesia menang 21-15, 21-12. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Tidak percuma bulutangkis menjadi olahraga favorit di Indonesia setelah sepak bola. Cabang tepok bulu ini juga jadi tambang emas bagi kontingen Indonesia dengan koleksi 6 emas. 

Emas pertama cabor bulu tangkis datang dari nomor beregu putra kategori SL3–SU5. Di babak final yang diawaki Fredy Setiawan, Dheva Anrimusthi, Hafizh Briliansyah,  Prawiranegara, Hary Susanto, Suryo Nugroho berhasil mengalahkan tim Malaysia.  

Sempat mengalami paceklik, Indonesia kembali menambah koleksi medali emasnya dari bulu tangkis mendekati hari terakhir Asian Para Games 2018. Adalah Leani Oktila Ratri/Khalimatus Sadiyah Sukohandoko yang kembali menyumbang emas bagi Indonesia. 

Mereka mengalahkan pasangan Tiongkok, Cheng Hefang/Ma Huihui di final nomor ganda putri kategori SL3-SU5, Jumat (12/10/2018). Keesokan harinya, Indonesia kembali merebut 4 emas lagi. Masing-masing atas nama, Fredy Setiawan / Dwiyoko (ganda putra SL3-SL4), Leani Ratri Oktila / Hary Susanto (ganda campuran SL3–SU5), Dheva Anrimusthi/Hafizh Briliansyah (ganda putra SU5), dan  Dheva Anrimusthi (tunggal putra SU5). 

.

 


Lawn Bowls

Atlet Lawn Bowls Indonesia, Retnowati Yugia Sibara (Kanan) melemparkan bola dalam babak kualiikasi kelas Tunggal Wanita menghadapi pemain Mella Windasari di Lapangan Hockey Senayan, Minggu (7/10/2018). (Inapgoc/Husni Yamin)

Cabang olahraga ini ternyata masih tergolong baru bagi atlet-atlet disabilitas Indonesia. Meski demikian, Lawn Bowls, mampu membuat kejutan dengan menyumbang 5 emas. 

Menurut pelatih Lawn Bowls Indonesia, Nur Islahuzzaman, awalnya para atlet tidak ditarget apa-apa pada Asian Para Games 2018. Sebab olahraga ini tergolong baru di Indoneisa. Sementara negara-negara lainnya sudah lebih lama mengenal olahaga ketepatan tersebut.

Empat medali emas Indonesia dipersembahkan Dwi Widiantoro (Kelas Open B1), Suwondo (Open B4), Mella Windasari (Tunggal Putri B6) dan Julia Verawati (Open B2). Emas lainnya didapat dari nomor mixed berpasangan kategori B2 atas nama Julia Verawati dan Kacung.


Tenis Meja

Petenis meja Indonesia, David Jacobs, melakukan selebrasi usai meraih medali emas Asian Para Games cabang tenis meja TT 10 di Ecovention Ancol, Jakarta, Selasa (9/10/2018). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Tenis meja juga tidak mengecewakan pada Asian Para Games 2018. Meski tidak keluar sebagai juara umum, David Jacobs dan kawan-kawan mampu menyumbang 4 emas. 

David Jacobs membuka keran emas Indonesia lewat nomor tunggal putra kategori TT 10. David Jacobs kembali menambah koleksi emasnya lewat nomor ganda putra bersama Komet Akbar. Sementara dua emas lainnya disumbangkan oleh pasangan Agus Sutanto / Tatok Hardiyanto dan Mohamad Rian Prahasta/Suwarti.  

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya