Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan alasan membatalkan kenaikan harga premium. Menurut Presiden, keputusan menaikan harga BBM sebenarnya sudah dibicarakan dan diputuskan satu bulan lalu.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Minggu (14/10/2018), setelah sempat diumumkan harga premium naik, tidak sampai satu jam kenaikan tersebut dibatalkan. Awalnya premium diumumkan naik dari Rp 6.400 menjadi Rp 7.000.
Advertisement
Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, menyampaikan kenaikan harga premium tidak berdampak signifikan pada keuntungan Pertamina. Di sisi lain, kenaikan premium justru akan membuat konsumsi masyarakat rendah. Padahal ekonomi Indonesia masih sangat tergantung pada konsumsi.
"Menyangkut kepentingan dan kebutuhan rakyat yang bisa menjadikan konsumsi itu rendah, kita ini baru proses membalikan dari konsumsi ke produksi, ini belum sampai," ujar Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Jokowi juga memastikan harga premium tidak akan naik dalam waktu dekat. (Muhammad Gustirha Yunas)