Liputan6.com, Garut - Keberadaan media sosial (medsos) facebook pelajar penyuka sejenis alias gay di Garut, Jawa Barat, yang sempat heboh dalam dua pekan terakhir, diduga hoaks.
"Akun grup itu ternyata sudah diretas dan diganti dengan nama gay itu," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, di sela-sela pembukaan lomba burung berkicau piala Kapolres Cup, Minggu (14/10/2018).
Sejak kemunculan akun medsos yang menghebohkan itu, dia langsung menerjunkan tim khusus yang ditugaskan melakukan penyelidikan. Hasilnya, akun itu sudah diretas dan sudah beroperasi lama.
"Grup itu sudah ada sejak 2013 yang digunakan anak-anak dari Bayongbong (nama salah satu kecamatan di Garut)," ujar dia.
Namun dalam kurun waktu dua tahun sejak 2014-2015, akun tersebut tidak aktif. Dan baru sejak pertengahan tahun ini, akun tersebut kembali aktif dengan tampilan yang cukup menggemparkan. Jadi soal akun yang katanya grup pelajar penyuka sesama tersebut hoaks.
"Kita tengah buru perentas yang mengubah akun itu menjadi gay tersebut," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Dengan kondisi itu, lembaganya menilai keberadaan akun itu tidak benar dan hanya menciptakan kondisi tertentu saja. "Akhirnya sejak itu, Tasik, Subang, hingga Karawang yang jumlahnya hingga 6 ribu orang pada muncul," kata dia.
Budi mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam menggunakan media sosial, termasuk medsos tertentu yang berpotensi menimbulkan polemik di masyarakat.
"Jangan pernah buka link gay, sebab dengan dibuka maka mesin akan mencatat kita menjadi anggotanya," ujar dia.
Dalam dua pekan terakhir, masyarakat kabupaten Garut dihebohkan dengan munculnya akun facebook dengan latar perkumpulan pelajar penyuka sejenis alias gay. Dalam media sosial itu, diketahui jika anggota grup yang mencakup pelajar SMP-SMA itu mencapai 1.200 orang lebih.
Konten tersebut memantik reaksi warga. Berbagai deklarasi dan aksi penolakan keberadaan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) pun bermunculan. Mulai deklarasi ratusan kepala sekolah SMP di Garut, deklarasi pelajar hingga aksi demo yang menginginkan adanya perda (peraturan daerah) mengenai penolakan kehadiran LGBT di Garut.
Saksikan video pilihan berikut ini: