Liputan6.com, Jakarta - Pemulihan fisik gedung Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie akibat gempa hebat yang menimpa Kota Palu gencar dilakukan. Salah satu bangunan yang menjadi prioritas adalah bagian terminal. Dalam waktu dua minggu, Tim Tanggap Darurat WIKA berhasil merapikan sebagian area terminal Bandara Palu.
Koordinator Renovasi Bandara Palu, Budiyanto Setiawan menyebutkan, saat ini area yang sudah rapi dan dapat difungsikan di antaranya ruang tunggu keberangkatan dan counter check in, area kedatangan, dan kantor maskapai yang berada di lantai 1 bandara serta area parkir kedatangan.
Advertisement
"Pekerjaan pembersihan bandara juga tengah berlangsung di lantai 2 bandara dan ditargetkan akan selesai pada hari Rabu 17 Oktober mendatang," ujar Budiyanto dalam keterangan resmi, Minggu (14/10/2018).
Saat ini, bongkahan bata yang menggantung di langit-langit bandara akibat stek besi masih menempel di beton dan berpotensi mencederai penumpang juga sudah diturunkan.
"Karena lokasi tersebut persis berada di area pengambilan bagasi yang tentunya banyak penumpang berlalu lalan," ujar dia.
Sejalan dengan pembersihan bandara, Tim Tanggap Darurat WIKA juga sedang melakukan perbaikan fungsi mekanikal elektrikal bandara yang pada saat ini sudah masuk pada tahapan tes kelayakan elektrikal.
Sementara itu, untuk struktur bandara juga dilakukan perkuatan struktur kolom yang rusak setelah terjadinya gempa.
Dia menjelaskan, pengerjaan saat ini bisa dikerjaan lebih cepat dari sebelumnya dikarenakan akses pengiriman barang-barang material yang dibutuhkan untuk menunjang proses renovasi sudah lebih mudah dibandingkan pada saat awal dilakukan pengiriman bantuan.
"Proses pengerjaan sekarang juga telah didukung oleh Angkasa Pura I dan Airnav terkait pengiriman material dari Lanud Makassar dan Balikpapan. Kita dapat kesempatan untuk menggunakan jalur udara tersebut dikarenakan pengiriman lewat darat memakan waktu yang cukup lama," ungkap Budiyanto.
Kerahkan Alat Berat
Sementara itu, Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan bahwa berkat kerja keras Tim Tanggap Darura, kini terminal tersebut sudah dapat difungsikan. Ini merupakan bentuk komitmen WIKA untuk mendukung upaya Pemerintah melalui Kementerian PUPR dan Kementerian BUMN untuk mempercepat pemulihan daerah terdampak bencana tersebut.
"Dukungan dalam penanggulangan bencana di Palu Donggala juga diwujudkan dengan pengerahan sejumlah excavator dan truk angkut untuk mendukung Basarnas dan Kementerian PUPR dalam upaya evakuasi dan memperbaiki jalur akses yang semula hancur setelah terkena gempa dan tsunami," ujarnya.
Alat berat tersebut didatangkan dari berbagai lokasi, salah satunya adalah dari Proyek Pembangunan Jalan Tol Balikpapan - Samarinda.
Tumiyana kemudian menyampaikan kesiapan Perseroan mendukung program pemerintah untuk proses rehabilitasi salah satunya dengan membangun hunian sementara (huntara) bagi warga yang terkena bencana. Hunian sementara ini dibangun karena rumah warga di daerah tersebut sudah hancur dan tidak bisa lagi ditinggali.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement