Liputan6.com, Jakarta - Setelah mengirimkan 750 tabung LPG dengan ukuran 5.5 kg dan 12 kg, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan kembali sumbang bantuan 5.020 tabung LPG ukuran 3 kg ke Palu, Sulawesi Tengah.
Bantuan itu dikirimkan dengan menggunakan kapal Landing Craft Tank (LCT) dari Pelabuhan Somber Balikpapan dan tiba di Pelabuhan Pantoloan Palu pada Minggu (14/10/2018) pukul 16.00 WITA.
Region Manager Communication & CSR Pertamina Kalimantan Yudi Nugraha menyatakan, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 46 jam dan menempuh jarak lebih dari 230 Mil melintasi Selat Makassar, akhirnya LCT yang juga bertugas pada pengiriman sebelumnya tiba di Kota Palu.
Baca Juga
Advertisement
"Pertamina secara nasional memang mengerahkan tim untuk mendukung upaya pemulihan di lokasi bencana Sulteng. Kami di Balikpapan coba untuk mempercepat normalisasi penyaluran BBM dan LPG dengan mengirimkan BBM, LPG hingga tenaga operator," kata dia dalam keterangan resminya, Senin (15/10/2018).
Sebagai lokasi dengan kemudahan akses pengiriman barang ke Palu, Balikpapan memang dijadikan sentra pengiriman bantuan tidak hanya bagi satgas yang dibentuk oleh Pemerintah, namun juga satgas Pertamina.
"Selain fokus melakukan normalisasi penyaluran BBM dan LPG, tim Pertamina di lokasi bencana juga terus mendukung penyaluran bantuan logistik kepada para korban," sambung Yudi.
Lebih lanjut, Yudi menjelaskan, 4 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Kota Palu telah beroperasi secara normal. Antara lain, SPPBE tersebut yakni, SPPBE Muhsans Putra Arba Mandiri, SPPBE Prima Sentosa Alam Lestari, SPPBE Gema Palu dan SPPEK Putra Argam Mandiri dengan area penyaluran di antaranya Palu, Donggala, dan Sigi, serta wilayah sekitar seperti Parigi Moutong dan Poso.
Ke depannya, Pertamina MOR VI telah merencanakan pengiriman LPG 3 Kg dengan jumlah yang sama untuk kemudian dioptimalkan penyalurannya oleh Tim Pertamina di Sulawesi melalui operasi pasar di beberapa titik.
"Satgas Peduli Sulteng di Balikpapan tetap siaga menunggu arahan dari tim di lapangan. Selain dukungan terhadap aspek operasional, Pertamina Refinery Unit (RU) V juga mengirimkan 2 orang pekerja yang ahli di bidang penyelamatan untuk bergabung dengan tim rescue setempat," pungkas Yudi.