Liputan6.com, Jakarta - Kamu pecinta selfie? Memang tidak ada salahnya senang memotret diri sendiri, apalagi saat momen, penampilan dan tempat yang kita kunjungi sangat mendukung.
Baca Juga
Advertisement
Namun jika sampai nekat ke tempat berbahaya, hanya demi mengambil gambar oke untuk unggahan di jejaring sosial, maka kamu perlu pikir dua kali. Pasalnya tidak sedikit kasus selfie malah berujung kehilangan nyawa.
Terhitung hingga saat ini, sebuah penelitian mengumumkan bahwa sudah lebih dari 250 orang tewas hanya karena foto selfie. Data ini dipublikasikan oleh ilmuwan dari US National Library of Medicine.
Para peneliti yang terlibat mebgumpulkan data dari 2011 hingga 2017 silam dan merangkum 259 kasus kematian akibat selfie terlalu ekstrem.
Kasus kematian sering terjadi pada kaum muda usia
Kebanyakan kematian akibat selfie terjadi dilokasi yang rawan berbahaya meliputi gedung tinggi, gunung, hingga sisi jalan. Selain tenggelam, terjatuh hingga kecelakaan, selfie berujung maut ini kerap dilakukan kalangan usia 20-an.
India disebut sebagai negara yang paling banyak menyumbang kasus kematian akibat selfie. Dan disusul dengan kasus kematian Amerika Serikat yang yang kebanyakan akibat senjata api.
Di sisi lain kematian akibat selfie ini lebih rentan terjadi dikalangan pria. Meski cukup mengejutkan dan terkesan nyeleneh, para tim peneliti mengaku mungkin ada beragam kasus kematian selfie yang lebih banyak.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Advertisement
Menjadi fenomena baru
Insiden ini jarang dilaporkan dan tidak lengkap karena dianggap fenomena yang baru dan belum dipahami. Untuk mencegah kasus kematian semacam ini tidak terulang, di beberapa tempat berbahaya sampai dibuat zona bebas selfie.
Memang foto bagus dan keren di jejaring sosialmu bisa membuat kagum teman ataupun followersmu, tapi apakah kamu nekat memilih satu foto dibanding keselamatan nyawamu?