Syafii Maarif: Agama Harus Jadi Panduan Moral Politik

Syafii Maarif khawatir pengalaman pahit negara lain akan terjadi di Indonesia bila agama dijadikan alat politik.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Okt 2018, 15:12 WIB
Ganjar Pranowo bertemu dengan Syafii Maarif di Grha Suara Muhammadiyah Yogyakarta

Liputan6.com, Jakarta - Tokoh Muhammadiyah, Syafii Maarif, menyampaikan pesan saat bertemu calon wakil presiden, Ma'ruf Amin, di Sleman, Senin (15/10/2018). Ia mengingatkan agar tidak ada satu pun pihak menggunakan agama untuk politik.

"Agama memang tidak bisa dipisahkan dengan politik, tapi semestinya agama menjadi panduan moral politik," katanya.

Ia menilai agama bukan kendaraan politik, justru politik yang menjadi kendaraan moral.

Menurut dia, hal itu belum terjadi di Indonesia. Ia khawatir pengalaman pahit negara lain akan terjadi di Indonesia bila agama dijadikan alat politik.

"Tapi dalam kenyataan kita beginilah. Kalau enggak begitu, negara Arab enggak hancur seperti itu. Kan, politik agama luar biasa itu, jangan dibawa ke sini," jelas Syafii.

"Perpecahan Arab jangan dibawa ke sini. Itu sangat berbahaya. Dan di sini juga ada pembelinya, kalau mereka enggak paham, mereka beli ide-ide khilafah, ISIS, itu kan enggak sehat. Masa peradaban yang jatuh mau dibawa ke sini, bodoh namanya," tukasnya.

 

 


Damai

Syafii juga berharap Pilpres ke depan berlangsung damai. Ia meminta hujatan tidak ditanggapi dengan delik menghujat.

"Harus damai, harus damai. Kalau seumpamanya ada yang menghujat sepihak, yang lain lebih-lebih kalem," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya