Banjir Bandang Terjang Barat Daya Prancis, 6 Warga Tewas

Banjir bandang di barat daya Prancis membuat orang-orang terdampar di atas atap dan harus dievakuasi lewat udara karena terlalu berbahaya menggunakan perahu.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 15 Okt 2018, 17:25 WIB
Dampak Banjir Bandang di Aude, Prancis. (AP)

Liputan6.com, Aude - Banjir bandang melanda wilayah Aude, barat daya Prancis. Setidaknya enam orang tewas dalam insiden tersebut.

Pemerintah barat daya Prancis mengatakan hujan dalam beberapa bulan mengguyur hanya dalam beberapa jam semalam, mengakibatkan banjir memblokir beberapa daerah.

"Seorang wanita tersapu arus Sungai Aude," lapor penyiar televisi lokal BFMTV seperti dikutip dari BBC, Senin (15/10/2018).

Alain Thirion, pejabat di Aude, mengatakan orang-orang terdampar di atas atap dan harus dievakuasi lewat udara karena terlalu berbahaya menggunakan perahu.

Satu orang terluka, tambahnya, ketika sebuah rumah runtuh di wilayah Cuxac.

Sejauh ini layanan darurat dan otoritas lokal telah mengeluarkan peringatan level merah atau sangat berbahaya terkait banjir bandang. Warga pun didesak untuk tinggal di dalam rumah.

Banjir kali ini adalah yang terburuk akibat luapan Sungai Aude dalam lebih dari 100 tahun, demikian menurut layanan pemantauan cuaca Vigicrues.

"Di satu area, air banjir setinggi tujuh meter," kata pihak berwenang setempat.

Peringatan level waspada banjir juga telah dikeluarkan untuk wilayah terdekat di barat daya Prancis yakni Aveyron, la Haute-Garonne, Hérault, Pyrénées-Orientales dan Tarn.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:


Banjir Laos

Banjir bandang terjadi di Laos akibat sebuah bendungan jebol pada Senin malam, 23 Juli 2018, menewaskan setidaknya 20 orang. (AP)

Sebelumnya sebuah bendungan di Laos jebol pada Senin malam, 23 Juli 2018 waktu setempat dan mengakibatkan banjir bandang. Regu penyelamat dikabarkan terus berupaya mencari korban yang terjebak.

Air dari balik dinding bendungan yang jebol itu membanjiri beberapa desa di sekitarnya, dan setidaknya menewaskan 20 orang.

Dikutip dari BBC pada Rabu 25 Juli 2018, sekitar 100 orang lainnya dilaporkan hilang, dan ribuan rumah warga mengalami kerusakan.

Pihak berwenang di Provinsi Attapeu mengerahkan armada helikopter dan perahu untuk mengevakuasi sebanyak mungkin penduduk desa yang terjebak.

Bendungan yang runtuh itu adalah bagian dari proyek pembangkit listrik tenaga air Xe-Pian Xe-Namnoy, yang melibatkan perusahaan-perusahaan lokal, Thailand, dan Korea Selatan.

Pemerintah setempat telah meminta kepada badan pemerintah dan komunitas lain untuk memberikan bantuan darurat seperti pakaian, makanan, air minum dan obat-obatan.

Rekaman video dari petugas penyelamat memperlihatkan banyak korban berkerumum di atas atap rumah yang terendam, bersama dengan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.

Seorang wanita, terlihat dalam sebuah video yang diunggah oleh kantor berita ABC Laos di Facebook, menangis dan berdoa ketika dia dievakuasi dengan perahu.

Wanita itu mengatakan kepada penyelamat bahwa ibunya masih terdampar di pohon.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya