Hunian Sementara Korban Gempa Sulteng Ditargetkan Rampung 2 Bulan Lagi

Huntara yang akan dibangun untuk pemakaian selama masa rehabilitasi dan rekontruksi pascagempa. Diperkirakan waktu penggunaannya maksimal dua tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Okt 2018, 06:33 WIB
Suasana tenda pengungsi korban gempa dan tsunami Palu di lapangan Masjid Agung Daru Salam, Palu, Sulteng, Jumat (5/10). Pemerintah akan membangun barak pengungsian bagi korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Sigi dan Donggala. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Satgas Kementerian PUPR untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa Palu-Sigi-Donggala, Arie Setiadi Murwanto, menargetkan pembangunan hunian sementara (Huntara) di Provinsi Sulawesi Tengah, selesai dua bulan ke depan.

"Sesuai target yang diberikan Wapres Jusuf Kalla," kata Arie dalam rapat bersama Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, bersama instansi teknis lainnya di Palu, Senin (15/10/2018).

Seperti dilansir Antara, pembangunan Huntara itu diperuntukan bagi masyarakat yang kehilangan rumah, dan mereka yang lokasi rumahnya tidak mungkin dibangun perumahan lagi.

Huntara yang akan dibangun terdiri dari hunian, sekolah darurat, pusat kesehatan masyarakat, tempat ibadah, koperasi, aula, sumber air bersih, penerangan jalan kawasan, tempat pembuangan akhir (TPA), ruang terbuka publik, sirkulasi kendaraan hingga jalur evakuasi dan titik kumpul.

Huntara yang akan dibangun untuk pemakaian selama masa rehabilitasi dan rekontruksi pascagempa. Diperkirakan waktu penggunaannya maksimal dua tahun.

Arie menyampaikan Wali Kota Palu telah menetapkan lokasi pembangunan Huntara, antara lain di Kelurahan Duyu, Pengawu, Silae, Tipo, Buluri, Watusampu, Petobo, Kawatuna, Talise Valaguni.

Arie juga berharap adanya peran serta pihak swasta untuk mengambil peran dalam membangun Huntara di Sulteng.

Sementara itu, Gubernur Suteng Longki Djanggola mengharapkan pembangunan Huntara dapat lebih cepat dilaksanakan, agar masyarakat yang mengungsi di tenda darurat, dapat menempati Huntara untuk sementara waktu, sambil menunggu pembangunan hunian tetap.

 


Satu Model

Gubernur meminta pembangunan Huntara hanya satu model saja. Tujuannya, menurut dia, agar seluruh masyarakat pengungsi menerima hunian yang sama modelnya.

"Saya mengucapkan terimakasih atas bantuan semua pihak yang telah bersedia membangun Huntara untuk masyarakat pengungsi," kata gubernur.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya