Liputan6.com, New York - Pendiri Microsoft selain Bill Gates, Paul Allen meninggal dunia di usia 65 tahun akibat komplikasi limfoma non-Hodgkin (semacam kanker getah bening) di Seattle pada Senin Sore. Hal ini disampaikan Vulcan Inc atas nama keluarga Allen.
Dikutip dari CNBC, Selasa (16/10/2018), saudara perempuan Allen, Jody menyebut Allen merupakan pribadi yang sangat luar biasa.
Advertisement
"Sementara sebagian besar orang tahu Paul Allen sebagai ahli teknologi dan filantropis, bagi kami dia adalah seorang saudara dan paman yang sangat dicintai, dan seorang teman yang luar biasa. Keluarga dan teman-teman merasa diberkati karena bisa ikut merasakan kecerdasannya, kehangatan, kemurahan hatinya dan perhatiannya yang tulus," ujar Jody dalam sebuah pernyataan.
"Di tengah kesibukannya, Allen selalu ada waktu untuk keluarga dan teman. Di saat rasa kehilangan dan duka ini, kami sangat bersyukur atas kepedulian dan perhatian yang dia tunjukkan setiap hari."
Awal bulan ini, Allen mengungkapkan telah memulai perawatan untuk limfoma non-Hodgkin, jenis kanker yang sama yang dia lawan sembilan tahun sebelumnya. Dia meninggalkan Microsoft ketika pertama kali didiagnosis dengan penyakit itu.
CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan, Allen memberikan kontribusi yang sangat penting kepada Microsoft dan industri teknologi. Nadella juga mengaku dia belajar banyak dari Allen dan akan terus terinspirasi olehnya.
"Sebagai pendiri Microsoft, dengan caranya sendiri yang tenang dan gigih, ia menciptakan produk, pengalaman dan perusahaan ajaib, dengan demikian, ia mengubah dunia," kata Nadella dalam sebuah pernyataan.
Sekadar informasi, nama Allen masuk dalam daftar orang terkaya di dunia. Pada Senin sore, ia menduduki peringkat ke-44 dalam daftar miliarder Forbes pada 2018 dengan kekayaan bersih diperkirakan lebih dari USD 20 miliar. Dia juga pemilik NBA Portland Trail Blazers, NFL Seattle Seahawks dan memiliki saham di tim sepak bola Seattle Sounders.