Liputan6.com, Dar es Salaam - Miliarder terkaya di Tanzania Mohammed Dewji diculik ketika sedang berolahraga. Ia dikabarkan diculik dua orang bersenjata yang mengenakan topeng pada pada Kamis, 11 Oktober 2018 lalu.
Sampai saat ini belum jelas motif dari penculikan tersebut. Pihak keluarga pun berinisiatif menawarkan hadiah sejumlah 1 miliar shiling Tanzania atau setara USD 6,6 miliar (1 shiling Tanzania = Rp 6,64) bagi orang yang memiliki informasi terkait lenyapnya Dewji.
Baca Juga
Advertisement
"Kami ingin memastikan siapapun yang memiliki informasi di mana keberadaan putra kami untuk menunjukkan diri dan kami akan memperlakukan informasi mereka sebagai rahasia," ucap juru bicara keluarga Dewji seperti dilansir BBC.
Sejauh ini, 20 orang telah ditahan oleh pihak kepolisian. Dugaan sejauh ini adalah sang miliarder diculik oleh dua orang kulit putih ketika ia berada di sebuah hotel di Dar es Salaam.
Mo, demikian ia akrab disapa, bukanlah orang sembarangan. Ia pernah menjadi anggota parlemen Tanzania dari 2005 sampai 2015.
Miliarder berusia 43 tahun ini merupakan miliarder termuda di benua Afrika. Ia mewarisi perusahaan MeTL yang dibangun ayahnya Gullam Dewji pada 1970.
Menurut Forbes, kekayaannya ditaksir mencapai Menurut Forbes, kekayaan Mo ditaksir mencapai USD 1,5 miliar atau setara Rp 22,7 triliun (USD 1 = Rp 15.190).
Miliarder Termuda Afrika Diculik Ketika Olahraga
Mohammed Dewji, miliarder termuda di benua Afrika, diculik ketika sedang olahraga pagi. Peristiwa ini terjadi di ibu kota Tanzania pada Kamis, 11 Oktober 2018.
Menurut ABC News, Dewji sedang masuk ke gym htel untuk berolahraga ketika dia diseret ke jalanan. Dia digiring oleh dua pria bertopeng denga senjata api. Pihak kepolisian Dar es Salaam telah menetapkan 20 orang sebagai tersangka, bertambah 8 orang dari sebelumnya, termasuk di antaranya manajer hotel.
"Sampai saat ini, 20 orang sudah ditahan. Pihak keamanan sedang bekerja siang dan malam," ucap Menteri Dalam Negeri Kangi Lugola, seperti dikutip AFP.
Perusahaan tersebut beroperasi di 11 negara Afrika, dan bergerak di beberapa bidang, di antaranya yakni infrastruktur, agrikultur, distribusi, dan layanan keuangan.
Dewji tercatat sebagai salah satu miliarder pertama yang berkomitmen di Giving Pledge, sebuah kampanye yang didirikan Bill Gates dan Warren Buffett agar para orang-orang kaya menyumbangkan hartanya untuk tujuan baik.
Advertisement