Polri: Pemilik Peluru Nyasar ke Gedung DPR Anggota Baru di Perbakin

Saat ini, kasus peluru nyasar di gedung DPR itu masih ditangani penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 16 Okt 2018, 15:28 WIB
Petugas keamanan berjaga di Lantai 13 dan 16 Gedung Nusantara I, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (15/10). Proyektil anak peluru nyasar mengenai ruangan Fraksi Gerindra dan Fraksi Hanura di Lantai 13 dan 16 Gedung DPR. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Dua peluru nyasar di ruang kerja anggota DPR diduga kuat berasal dari senjata api yang dioperasikan anggota Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Tangerang Selatan berinisial I. Dia merupakan anggota baru di komunitas penembak tersebut.

"Dia anggota baru, masih pemula, baru ujian," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Namun, Setyo tidak tahu seberapa sering I mengoperasikan senjata api. Dia belum bisa menyimpulkan apa penyebab peluru untuk latihan itu bisa bersarang ke ruang kerja anggota DPR.

Setyo yang juga Ketua Perbakin DKI Jakarta ini menduga tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden tersebut. Sebab menurut dia, sangat tidak mungkin anggota Perbakin yang sedang berlatih di Lapangan Tembak Senayan mengarahkan sasarannya ke gedung DPR.

"Kalau melihat sudut tembakan, saya kira tidak ada (unsur kesengajaan), kalau dari lapangan tembak ya. Tapi nanti dibuktikan laboratorium forensik, khususnya uji balistik," ucap Setyo.

Saat ini kasus peluru nyasar di gedung DPR itu masih ditangani penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Polisi belum menetapkan seseorang sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Setyo tidak bisa memastikan, insiden peluru nyasar tersebut akan berujung pada pemecatan I dari keanggotaannya di Perbakin. Jika tak memenuhi unsur kesengajaan, pemecatan I tidak akan terjadi.

"Kalau dari segi organisasi, kebetulan bukan anggota saya, itu anggota Perbakin Banten. Kita ada aturan-aturannya. Kalau itu sengaja ya pasti kena hukuman organisasi. Tapi kalau tidak sengaja ya masih bisa dimaafkan," Setyo menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Insiden Peluru Nyasar

Sebelumnya, dua ruang kerja di Gedung DPR, yakni nomor 1313 milik anggota Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama dan ruang nomor 1601 milik anggota Fraksi Gerindra Brigjen Pol Purnawirawan Wenny Warouw diduga ditembak orang tak dikenal pada Senin, 15 Oktober 2018 siang.

Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menyimpulkan sementara bahwa insiden tersebut merupakan peluru nyasar dari Lapangan Tembak Senayan yang ada di seberang Gedung DPR. Polisi kemudian mengamankan anggota Perbakin Tangsel berinisial I yang diduga sebagai pemilik peluru tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya